Ganjar : Partisipasi Pemilih Jateng Lampaui Target, Tembus 80%
SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut, pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) di Jawa Tengah berlangsung aman dan damai tanpa ada persoalan serius di lapangan. Selain aman, tingkat partisipasi pemilih di Jateng juga melampaui target.
“Semua berjalan lancar, sampai sekarang tidak ada laporan problem serius yang terjadi khususnya soal keamanan. Ini menunjukkan kualitas demokrasi masyarakat Jawa Tengah makin hari makin baik,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis.
Antusiasme masyarakat dalam Pemilu tahun ini, lanjut dia, juga meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal itu terlihat dari ramainya TPS di Jateng saat proses pencoblosan berlangsung.
“Untuk datanya tadi sudah disampaikan oleh KPU mencapai 80 persen. Tingkat partisipasi ini melampaui target (target KPU Jateng 77,5 persen). Dan saya lihat sendiri saat pagi mencoblos, masyarakat sudah berkumpul bahkan sebelum pukul 07.00 WIB,” imbuhnya.
Diakui, pelaksanaan pemungutan suara di Jateng belum sempurna 100 persen. Sejumlah masalah kecil seperti surat suara yang tertukar, kelebihan surat suara, dan kesalahan administrasi memang masih terjadi.
“Tapi semuanya dapat ditangani dengan baik. Yang paling serius adalah adanya Pemungutan Suara Ulang (PSU) di tiga TPS. Namun pemungutan suara ulang itu bukan karena pelanggaran serius, hanya karena kesalahan administrasi,” terangnya.
Gubernur menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan pihak terkait, atas suksesnya penyelenggaraan Pemilu tahun ini. Selain itu, masyarakat juga diimbau bersabar dan menunggu hasil penghitungan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebagai putusan resmi siapa pemenang kontestasi Pemilu 2019 ini.
Orang nomor satu di Jateng ini juga meminta masyarakat untuk melupakan panasnya persaingan saat kampanye berlangsung. Dengan berakhirnya proses pemungutan suara, sudah saatnya sekarang semua masyarakat bersatu kembali, saling merangkul dan bersilaturahmi seperti semula.
“Kepada masyarakat, pesta sudah selesai. Mari kita kembali bekerja dan menjalani rutinitas masing-masing. Kalau kemarin ada 01, ada 02, kalau dijumlah jadi 03, yakni Persatuan Indonesia (mengacu pada sila ke-3 Pancasila),” tukasnya.
Sementara itu, Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, meski sejumlah daerah ditetapkan sebagai daerah rawan, namun saat pelaksanaan pencoblosan kemarin semua berjalan aman.
“Saya sendiri bersama Pak Pangdam berkeliling ke sejumlah tempat, seperti di Temanggung dan Solo Raya. Semuanya berjalan aman dan kondusif,” tegasnya.
Meski begitu, Condro mengatakan akan tetap mengamankan seluruh tahapan Pemilu hingga tuntas. Pasca pencoblosan, tim pengamanan difokuskan menjaga rekapitulasi di kecamatan hingga nanti di kabupaten/ kota dan provinsi.
Ketua KPU Jateng Yulianto Sudrajat mengatakan, memang ada tiga TPS di Jateng yang harus dilakukan PSU. Yakni dua TPS di Kabupaten Tegal dan satu TPS di Kabupaten Jepara. Namun PSU yang dilakukan bukan karena pelanggaran serius, melainkan pelanggaran administrasi. Misalnya di TPS Jepara, kesalahan hanya karena Ketua KPPS-nya berhalangan hadir dan diganti orang lain yang tidak sesuai dengan yang tertera dalam blangko.
“Sementara dua TPS di Kabupaten Tegal, persoalan yang terjadi hanya karena ada pemilih di luar DPT namun mencoblos di TPS itu,” tegasnya.
Proses pemungutan suara ulang di tiga TPS itu lanjut Yulianto akan dilaksanakan pada Sabtu (20/4/2019).
“Sekarang kami sedang kebut distribusi logistik dan persiapan-persiapan lainnya. Kami juga akan gencar sosialisasi kepada masyarakat setempat agar tetap antusias mengikuti pemungutan suara ulang,” tutupnya. (ZP/07)