Bulog Gandeng Pertamina Kerjasama Optimalisasi Rumah Pangan Kita
SEMARANG – Perum Bulog Divre Jawa Tengah melakukan sinergi dengan PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta terkait pengembangan jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) melalui outlet LPG non subsidi.
Bulog dan Pertamina sepakat untuk mengadakan kerjasama guna memanfaatkan kemampuan masing-masing pihak dalam melaksanakan, mengembangkan dan meningkatkan bidang usaha.
Kegiatan perjanjian kerjasama yang diselenggarakan di koperasi usaha Migas Kota Semarang pada Jumat (16/8) tersebut dihadiri oleh Kepala Perum Bulog Divre Jateng, Taufan Akib dan General Manager Pertamina MOR IV, Iin Febrian, beserta jajaran manajemen kedua perusahaan tersebut.
Kepala Perum Bulog Divre Jateng, Taufan Akib mengatakan, sinergi kedua BUMN ini merupakan upaya bersama untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan. Hal tersebut didasarkan asas saling membantu, saling mendukung, dan tidak melanggar Peraturan Perundang-undangan serta peraturan internal masing-masing.
“Melalui RPK nanti, selain komoditas pangan Bulog juga akan menjual gas NPSO Pertamina. Begitu pun sebaliknya, agen gas NPSO Pertamina bisa menjual produk komoditas Bulog,” kata Taufan.
Taufan menambahkan, saat ini di Jawa Tengah terdapat 11.890 outlet RPK. Jumlah tersebut terus bertambah, dan ditargetkan mampu menembus 14.500 outlet RPK hingga akhir tahun ini.
“Melalui kerjasama dengan Pertamina ini, seluruh RPK binaan Bulog selanjutnya dapat menjual produk komersial Pertamina, utamanya tabung gas LPG non subsidi. Begitupun sebaliknya, agen dan outlet LPG Pertamina akan menjual produk Bulog. Tentu ada syaratnya juga,” imbuhnya.
Sementara itu, General Manager Pertamina MOR IV, Iin Febrian mengemukakan, kerjasama dengan Bulog tersebut merupakan upaya kolaborasi dan sinergitas sesama BUMN.
Dikatakan, dengan dukungan lebih dari 39 ribu outlet LPG dan 11.890 RPK tersebut, Pertamina dan Bulog yakin sinergi ini akan memudahkan masyarakat mendapatkan akses dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Adapun pada tahap awal, direncanakan sebanyak 18 RPK dan 8 outlet LPG akan dioptimalkan dalam melayani kebutuhan masyarakat akan LPG dan keperluan sehari-hari.
“Target awal yang kita ingin capai membuat outlet bersama, di mana tentu diharapkan ada terjadi kolaborasi untuk pengembangan dan penambahan outlet yang lebih dekat, lebih mudah dicapai pelanggan Pertamina maupun Bulog,” katanya.
Pihaknya berharap, melalui kerjasama tersebut juga dapat meningkatkan penjualan LPG NPSO yang saat masih relatif kecil yakni sekitar 3% – 5% di masing-masing kabupaten.
“Saat ini penjualan Bright Gas masih relatif kecil antara 3% – 5% per kabupaten, kita harapkan penjualan LPG NPSO tersebut dapat meningkat untuk mengurangi beban subsidi pemerintah. Target bisa menjual LPG NPSO di angka 20%,” tandasnya. (ZP/05)