Sate Kambing Pak Manto, Nyaman Memasak Dengan ‘Si Pinky’
SEMARANG – PT Pertamina (Persero) mengapresiasi para pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang setia menggunakan produk LPG (Liquefied Petroleoum Gas) Non Subsidi, yaitu Bright Gas untuk kebutuhan usaha kuliner mereka. Salah satu UMKM kuliner yang setia menggunakan Bright Gas diantaranya Sate Kambing Pak Manto, di Laweyan, Kota Surakarta.
Warung Kuliner Khas Solo ini secara khusus menceritakan bagaimana kesetiaan mereka menggunakan LPG berwarna pink tersebut selama ini. Menurut Vita, pengelola warung kuliner Sate Kambing Pak Manto, penggunaan LPG Bright gas membuat nyaman dan meningkatkan rasa aman dari para pegawai di Sate Kambing Pak Manto.
“Varian yang kami pilih adalah tabung bright gas ukuran 5,5 kilogram. Tabungnya yang tidak terlalu besar mudah digunakan dan cukup di ruangan terbatas seperti tempat kami. Penggunaannya pun bisa dikatakan awet dan mencukupi setiap tungku disini,” katanya.
Vita mengungkapkan, penggunaan LPG bright gas di warung Sate Kambing Pak Manto telah berlangsung selama lebih dari 2 tahun. Warung yang juga terkenal dengan tengkleng rica ini nyaman menggunakan Bright Gas yang memiliki keunggulan pada katupnya yang Double Spindle, sehingga memiliki perlindungan ganda.
“Rata-rata kami butuh 10 tabung Bright Gas per hari atau sekitar 300 tabung setiap bulannya. Alhamdulillah, tabung pink ini mudah didapat. Ketika warung kami ramai dan butuh tambahan tabung gampang beli isi ulangnya,” ungkapnya.
Pjs. General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV, Teuku Johan Miftah menjelaskan, Pertamina terus memastikan ketersediaan LPG khususnya jenis Non subsidi yaitu Bright Gas di Outlet LPG Pertamina.
“Sebagaimana yang sering kami sampaikan, bahwa produk LPG Pertamina terbagi menjadi dua kategori yaitu subsidi dan non subsidi. Jenis LPG subsidi adalah tabung ukuran 3 kilogram berwarna hijau yang diperuntukkan bagi kalangan tidak mampu atau miskin sedangkan bagi kalangan mampu kami menyediakan LPG non subsidi seperti bright gas dengan ukurang tabung 5,5 dan 12 kg,” jelas Johan.
Program Pinky Movement bagi para UKM dan UMKM
Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terutama produk LPG, Pertamina mencoba untuk mengkampanyekan penggunaan produk LPG non subsidi bagi masyarakat atau kalangan mampu. Varian produk LPG non subsidi yaitu bright gas tersedia dalam ukuran 5,5 dan 12 kilogran.
“Salah satu upaya kami untuk memudahkan para konsumen dapat mudah menjangkau Bright Gas adalah dengan menghadirkan Program Pinky Movement yaitu kolaborasi program kemitraan Pertamina yang ditujukan bagi UKM dan UMKM yang ingin mengembangkan usaha yang dimilikinya saat ini, untuk selanjutnya berkembang dengan memiliki usaha outlet Bright Gas,” ujar Teuku Johan.
Hal senada disampaikan Unit Manager Comm & CSR MOR IV, Anna Yudhiastuti. Anna menjelaskan, Program Kemitraan merupakan inisiasi dari Kementerian BUMN sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. Per-09/MBU/07/2015 dan No. Per-02/MBU/04/2020 mengenai Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN.
“Secara umum, Program Kemitraan adalah pemberian pinjaman modal kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dana yang disalurkan adalah dana bergulir yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil di tujuh sektor usaha yaitu sektor industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan usaha jasa,” ungkap Anna.
Terdapat beberapa syarat bagi para pelaku usaha UMKM untuk bisa menerima program PKBL Pertamina.
“Badan Usaha atau Perseorangan memiliki aset bersih maksimal Rp 500 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan, omzet usaha tidak lebih dari Rp 2,5 miliar dan kegiatan usahanya sudah berjalan setidaknya selama setahun dan berdiri sendiri,” lanjut Anna.
Anna menambahkan, Pertamina berharap pinjaman modal untuk UKM dan UMKM ini dapat membantu usaha mikro yang saat ini sedang berjuang di tengah hantaman dampak ekonomi karena pandemi covid-19. (ZP/06)