BI Jateng Gelar Serial Bedah Buku Kedua Refleksi Tiga Jalan Sejarah, Sains, Filsafat Menuju Bangsa Beradab

0

Semarang – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah kembali menggelar Serial Bedah Buku dengan tema “Refleksi Tiga Jalan (Sejarah, Sains, dan Filsafat) Menuju Bangsa Beradab”. Pada seri kedua ini, pembahasan difokuskan pada pilar sejarah melalui buku 1830 karya Melissa Sunjaya dan sejarawan Peter Carey.

Acara yang dikemas santai di Kopi Nako, Semarang, ini dihadiri lebih dari 200 peserta luring dan disiarkan daring melalui YouTube BI Jateng. Hadir sebagai narasumber utama, Professor Peter Carey—sejarawan dan Emeritus Fellow Trinity College, Oxford—yang dikenal sebagai pakar Pangeran Diponegoro. Diskusi dipandu Sumi Yang dengan peserta lintas kalangan, mulai dari pejabat daerah, akademisi, mahasiswa, hingga komunitas literasi.

Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra, menekankan bahwa transformasi menuju Indonesia Emas 2045 hanya mungkin dicapai jika manusia Indonesia sadar sejarah, matang secara spiritual, dan kritis secara intelektual.

“Serial bedah buku ini bertujuan membangun kesadaran bahwa bangsa beradab lahir dari pondasi sejarah, spiritualitas, dan filsafat. Nilai-nilai perjuangan Diponegoro harus digali kembali untuk menjawab tantangan zaman,” ujarnya.

Dalam paparannya berjudul “Back to the Future: Reflections on the Java War (1825–30) and the Life of Prince Diponegoro”, Carey menekankan warisan moral Diponegoro: integritas, keteguhan, pengorbanan, dan keberanian menegakkan kebenaran meski menghadapi kegagalan.

“Sejarah bukan hanya tentang kemenangan, tetapi tentang keberanian menjalani takdir, menjaga martabat, dan meninggalkan teladan bagi generasi mendatang,” ungkapnya.

Buku 1830 sendiri menawarkan sembilan “pisau bedah” untuk meninjau kembali warisan kolonial dan dampaknya terhadap cara pandang bangsa hingga kini. Refleksi ini diharapkan membantu generasi muda mengolah pelajaran sejarah dalam menghadapi tantangan era digital dan polarisasi opini publik.

Kegiatan ini turut didukung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang sebagai ruang dialog lintas generasi dalam merumuskan narasi kebangsaan yang inklusif dan berakar pada nilai kemanusiaan.

Serial Bedah Buku Bank Indonesia Jateng akan berlanjut pada seri ketiga dengan fokus pada filsafat, yang diharapkan mampu menyeimbangkan rasionalitas, spiritualitas, dan kesadaran sejarah demi menapaki jalan menuju peradaban berkelanjutan.

 

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights