Dukung Program JKN, Menko PM Cak Imin Kukuhkan Relawan Garda JKN di Semarang
Semarang – Mendukung penuh keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar, secara simbolis meresmikan relawan Gerakan Terdepan JKN (Garda JKN) yang ditandai dengan penyematan rompi kepada tiga perwakilan Garda JKN dari Kementerian Agama Kota Semarang, Kader Universal Health Coverage (UHC), dan Program Keluarga Harapan (PKH). Rabu (29/10).
Relawan Garda JKN memiliki peran strategis sebagai ujung tombak edukasi Program JKN di lapangan. Hadirnya Garda JKN diharapkan agar masyarakat semakin paham dan sadar akan pentingnya perlindungan kesehatan melalui Program JKN
“Bantuan sosial tidak menjadi salah satunya bentuk mengatasi kemiskinan, tetapi adanya program pemberdayaan masyarakat, Insyaallah bukan saja berkontribusi untuk masyarakat tetapi akan membawa negara ini mengalami percepatan perbaikan,” ucap pria yang akrab disapa Cak Imin.
Pemberian informasi langsung kepada peserta JKN, memerlukan kolaborasi apik dengan berbagai pihak. Figur/sosok/tokoh masyarakat yang berasal dari daerah setempat dan memahami konteks lokal, dapat menjadi saluran informasi yang terpercaya serta dapat menerjemahkan informasi kompleks mengenai program JKN ke dalam konteks yang mudah dicerna masyarakat.
“Pesantren juga kita harapkan terus tumbuh menjadi agen perubahan dan agen pemberdayaan masyarakat, pesantren terus memberikan manfaat untuk maju dan mandiri,” ucapnya.
Selanjutnya, Imin turut meninjau pelaksanaan Virtual Office Layanan Peserta atau lebih akrab disapa VIOLA. Kanal layanan tanpa tatap muka yang menggunakan video conference untuk memfasilitasi peserta dalam mendapatkan layanan informasi, permintaan administrasi kepesertaan dan penanganan pengaduan terkait Program JKN yang ada di Pondok Pesantren Al – Itqon Bugen, Semarang.
“Inovasi VIOLA milik BPJS Kesehatan keren,” tegasnya.
Perlu diketahui pelayanan VIOLA yang saat ini telah resmi diakses oleh masyarakat dahulunya dikenal sebagai BPJS Online. Melalui layanan non tatap muka ini memungkinkan peserta memperoleh informasi dan layanan administrasi mengenai Program JKN secara instan tanpa harus datang ke kantor cabang.
Sementara itu ditemui pada kesempatan yang sama, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, menjelaskan peresmian Garda JKN dan rebranding layanan VIOLA menjadi loncatan apik bagi BPJS Kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi dan pemberian informasi bagi masyarakat.
“Garda JKN kami gandeng sebagai upaya memastikan informasi dan layanan Program JKN dapat diterima secara optimal oleh masyarakat sedangkan VIOLA kami kenalkan untuk semakin mendekatkan layanan kepada masyarakat yang hemat waktu dan biaya, dan dapat diakses melalui kantor kecamatan sesuai jadwal yang tersedia,” ucapnya.
Melalui Program VIOLA, masyarakat bisa mengakses layanan administrasi pendaftaran, penambahan, perubahan data, mutasi kepesertaan, layanan informasi, dan layanan pengaduan. Selain itu, perubahan identitas, perubahan FKTP, perubahan kelas iuran PBPU, dan pendaftaran baru PBPU juga dapat diakses melalui VIOLA.
“Apabila peserta, membutuhkan kanal layanan lain, BPJS Kesehatan juga menyediakan berbagai kanal yangefisien seperti Layanan Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (Pandawa) melalui nomor WhatsApp 08118165165, Care Center 165 atau melalui Aplikasi Mobile JKN,” ucapnya.
Salah satu Relawan Garda JKN dari Puskesmas Ngaliyan, Ratna Mariana mengatakan program yang diinisasi oleh BPJS Kesehatan sangat bermanfaat untuk memenuhi ekspektasi masyarakat yang haus akan kebutuhan informasi terkait Program JKN.
“Kita sebagai garda terdepan di wilayah sekitar, sehingga informasi JKN bisa sampai pada masyarakat. Informasi seperti prosedur, manfaat program JKN, serta kemudahan pelayanan melalui pandawa dan Aplikasi Mobile JKN seperti pelayanan administrasi dan pemanfaatan KIS digital, perlu kita sampaikan kepada masyarakat,” ucap Ratna.
Menurutnya, tingkat pemahaman masyarakat yang berbeda-beda sehingga sebagai Garda JKN, Ratna dan relawan lainnya akan semaksimal mungkin memberikan informasi baik tatap muka maupun non tatap muka ke masyarakat, sehingga Meeka peserta JKN dapat memanfaatkan Program JKN secara maksimal serta memahami hak dan kewajiban sebagai peserta JKN.*
