40 Alat Berat Diterjunkan untuk Bersihkan Gulma di Rawa Pening

0
Proses pembersihan itu ditargetkan tuntas akhir tahun ini, dan 2021 akan dilakukan revitalisasi Danau Rawapening.

SEMARANG – Gulma air yang tumbuh subur di Danau Rawapening di Kabupaten Semarang dibersihkan. Proses pembersihan itu ditargetkan tuntas akhir tahun ini, dan 2021 akan dilakukan revitalisasi Danau Rawapening.

Danau Rawapening membentang di empat kecamatan yakni Kecamatan Ambarawa, Tuntang, Banyubiru dan Bawen memiliki total luas genangan air sekitar 1.850 hektare. Sedangkan 685 hektare lainnya ditumbuhi gulma air.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) OP Bendungan Rawapening BBWSO Pemali Juana, Fuad Kurniawan menuturkan, berdasarkan kajian Danau Rawapening termasuk kritis dan perlu ditangani. Untuk itu pihaknya bekerja sama dengan TNI melakukan pembersihan gulma air, yang dapat mengakibatkan pendangkalan danau.

“Kami bekerja sama dengan Kodam Diponegoro dalam pembersihan gulma air ini. Ditargetkan akhir 2020 pembersihan ini selesai,” ujarnya, Senin (16/11/2020)

Untuk mencapai target itu, pihaknya telah menerjunkan sebanyak 40 alat berat, seperti excavator, truxor, dredger multifungsi, harvester berky, dan sebagainya. Menurutnya, gulma air yang tumbuh di Danau Rawapening bukan hanya jenis enceng gondok, tapi ada beberapa lainnya.

“Kami terjunkan 40 alat berat, di antaranya ada excavator dan pemanen gulma air, karena bukan hanya enceng gondok, masih ada beberapa lainnya. Pengerjaan sesuai jam kerja. Dan target tahun ini sudah habis,” lanjutnya.

Sedangkan gulma air yang diangkat sebagian dibuang ke luar area danau. Namun, sebagian lagi dibuang di tepi danau yang aman dari badan air.

“Dibuang di luar, tapi sebagian di tepi danau tapi tidak terkena badan air. Jadi dipastikan tidak tumbuh lagi,” paparnya.

Terkait kendala, Fuad membeberkan, pembersihan gulma air tergolong sulit karena tumbuhan tersebut mudah dan cepat berkembangbiak. Selain itu, adanya keramba, beranjang dan lainnya milik warga juga menghambat proses pembersihan.

“Kami minta support dari kementrian dan pemda untuk bisa membantu untuk proses pembersihan, terutama adanya keramba, beranjang dan lainnya itu,” ungkapnya.

Upaya pembersihan gulma air, tidak lepas dari rencana revitalisasi Danau Rawapening, yang dilaksanakan mulai tahun depan. Katanya, Rawapening memiliki beberapa manfaat atau fungsi, di antaranya penyedia air baku, pembangkit listrik tenaga air, pariwisata, irigasi, dan pengendali banjir.

“Intinya Rawapening akan dikembalikan seperti semula. Target pembersihan selesai tahun ini, dan revitalisasi dilaksanakan tahun 2021,” terangnya.

Saat ini, pihaknya sedang melakukan kajian zonasi terkait rencana revitalisasi yang akan dilaksanalan.

“Kami kaji zonasi karena Danau Rawapening ini melintang di empat kecamatan, biar nanti dapat disesuaikan dengan kearifan lokal yang perlu diangkat,” imbuhnya.

Koordinator Wilayah Banyubiru Forum Relawan Lintas Komunitas (Forlinkom) Rawapening, Yazid Khairil Aziz menuturkan, Forlinkom sudah melalukan pembersihan gulma air sejak 2015 silam.

“2015 itu kita mulai melakukan kegiatan pembersihan gulma air. Saat itu masih menggunakan alat tradisional. Dilanjut 2016 kembali bersih-bersih. Tapi di tahun 2017 kami off karena pemberihan dilakukan BBWSO. Dan Forlinkom kembali turun membersihkan 2018, tapi di sungai-sungai,” tandasnya.

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan