Kapolda Jateng Angkat Bicara Karaoke Ilegal Kawasan MAJT

0
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Dr H Rycko Amelza Dahnie/istimewa.

SEMARANG – Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Dr H Rycko Amelza Dahniel MSi menanggapi kasus merebaknya karaoke liar yang merebak di sekitar Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Saat dimintai keterangan awak media, Rycko mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar sekitar MAJT lebih bermartabat.

Kita akan melakukan koordinasi yang baik supaya di sekitar masjid ini (MAJT) bisa lebih bermartabat, bisa lebih digunakan untuk menjadi tempat kegiatan-kegiatan agama dan tidak mengganggu kekhusyuannya,” ucap Rycko, seusai menjadi khatib shalat Idul Adha di MAJT, Jalan Gajah Raya, Sambirejo, Gayamsari, Kota Semarang, Minggu (11/8/2019).

Lebih lanjut dirinya menyatakan, pihaknya akan mengkaji secara mendalam, apakah tempat hiburan tersebut menggangu ketertiban atau tidak dalam praktiknya. “Tentunya kita akan melakukan ketertiban” ucapnya menegaskan.

Hal tersebut diambil lantaran pihaknya perlu melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait atas beredarnya informasi yang dia terima. “Tentunya akan kami melakukan koordinasi, bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan pemeriksaan, apakah tempat hiburan tersebut sudah memiliki izin atau belum,” kata Rycko

Selain itu Rycko menegaskan, pada intinya sesuai dengan inti khutbah yang ia sampaikan. Semua warga harus bisa mengambil hikmah yang bisa diterapkan di negara Pancasila, yakni keteladanan berupa kepatuhan tanpa batas kepada Allah, kedisiplinan, kerelaan, dan juga keberanian untuk berbagi.

Sebab, dirinya meyakini bahwa hikmah tersebut berkaitan erat dengan Pancasila. “Karena diambil oleh para founding father kita dari kemurnian ajaran Islam dan selaras dengan budaya Indonesia,” ungkapnya.

Sementara Ketua Dewan Pelaksana Pengelola (DPP) MAJT Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA menyatakan, selain sebagai tempat ibadah terbesar di Asia, MAJT juga merupakan jujugan wisata nasional hingga internasional. Termasuk menjadi tujuan para tokoh dari berbagai daerah dan negara untuk datang.

”Dari sini tentu sorotan pada masjid datang dari mana-mana. Kalau kemudian di sekitar masjid ada tempat karaoke seperti itu kan memalukan,” tukasnya. ”Dikira kita tidak bisa menjaga tempat yang memang harus dijaga kesuciannya. Dijaga martabatnya,” ujarnya menambahkan.

Atas bandelnya pengusaha karaoke liar di seputar MAJT, Noor Achmad mengingatkan, menjaga MAJT sudah menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya para pengurusnya. Maka harus diupayakan untuk menjaga agar lingkungan MAJT tetap menjadi tempat suci dengan lingkungan yang suci pula.

Memperhatikan kasus tersebut, dirinya menyesalkan karena tugas ini seakan-akan hanya menjadi tanggung jawab pengurus saja. Padahal sebenarnya, pengurus diberi amanat menjaga, mengembangkan, memelihara dan memakmurkan. ”Kalau ada yang mengganggu kesucian masjid menjadi tanggung jawab kita semua,” tegasnya. (ZP/07)

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights