Bulan Maret Tak Ada Wisman Masuk Melalui Bandara Adi Sumarmo
SEMARANG- Akibat berhentinya Air Asia yang menjadi satu – satu maskapai yang melayani penerbangan internasional di Bandara Adi Sumarmo Solo adalah jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk melalui bandara ini menurun drastis.
Jika pada bulan Januari 2018 jumlah wisman yang datang mencapai 154 kunjungan. Pada Februari 2018 turun menjadi 0 kunjungan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Margo Yuwono mengatakan, berhentinya Air Asia dilihat karena sisi bisnis yang sudah tidak memberikan keuntungan, sehingga pembukaan jalur penerbangan terpaksa dihentikan.
“Itu sisi bisnis yang dilihat. Kalau sekali penerbangan seat-nya tidak terisi banyak sedangkan cost-nya biayanya tinggi. Itu kan tidak menguntungkan, sehingga dihentikan,” kata Margo Yuwono, Senin (2/4)
Margo Yuwono menambah, dengan berhentinya maskapai itu bisa memberikan dampak ekonomi atau tidak. Sejauh ini belum diketahui, hal itu masih melihat apakah terjadi perubahan pilihan wisman dengan menggunakan Bandara Ahmad Yani Semarang atau Bandara Adi Sucipto Yogya.
“Terkait pengaruhnya kepada ekonomi, kita perlu lihat lebih lanjut. Jangan-jangan kunjungan tidak pakai Air Asia tapi lebih ke Semarang atau ke Yogya. Tapi yang jelas dari Solo akibat penutupan Air Asia jadi tidak ada lagi,” ujarnya.
Dijelaskannya saat ini di Bandara Ahmad Yani Semarang telah terjadi peningkatan wisman. Namun apakah itu akibat penutupan Maskapai Air Asia atau tidak belum diketahui.
“Di Amad Yani meningkat, tapi apakah kenaikan pindah dari Solo ke Ahmad Yani itu belum kita lihat secara mendalam. Tapi indikasi lonjakan itu betul,” ucapnya.
Sementara itu, kunjungan wisman melalui pintu masuk Bandara Ahmad Yani pada Februari 2018 sebanyak 1.724 kunjungan, naik sebesar 11,37 persen bila dibandingkan dengan kunjungan bulan sebelumnya yang sebanyak 1.548 kunjungan.
Sedangkan jumlah kunjungan wisman terbanyak berasal dari warga negara berkebangsaan Malaysia yaitu 880 kunjungan, disusul Singapura 306 kunjungan dan India sebanyak 79 kunjungan. (ZP/05)