Ketahanan Pangan Diperkuat, SRC Jadi Kanal Distribusi Bulog

Semarang – Perum Bulog Jawa Tengah menjalin kerja sama dengan PT HM Sampoerna Tbk melalui jaringan Sampoerna Retail Community (SRC) untuk memperluas distribusi pangan pemerintah, khususnya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Kolaborasi ini diresmikan dalam acara bertajuk Program Hulu ke Hilir Mendukung Kemandirian Pangan yang berlangsung di MAC Ballroom, Semarang, Selasa (16/9/2025).
Sinergi ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga, menjamin ketersediaan pangan, serta membantu pemerintah mengendalikan inflasi.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jateng, Sri Muniati, menjelaskan bahwa jaringan SRC sudah menyumbang hingga 17 persen dari total saluran ritel Bulog dalam beberapa bulan terakhir. Ke depan, kerja sama ini ditargetkan melibatkan 10.000 SRC di seluruh Indonesia melalui sinergi program Rumah Pangan Kita (RPK), dari total 250 ribu SRC yang ada.
“Di Jawa Tengah, targetnya 870 SRC bergabung sebagai Sahabat RPK. Saat ini sudah ada 471 SRC-RPK, dan 373 di antaranya atau sekitar 81 persen sudah aktif bertransaksi,” kata Sri.
Selain memperkuat jalur distribusi hilir, Sampoerna juga mendukung sektor hulu dengan membina petani tembakau yang pada musim tertentu beralih menanam padi. Melalui bimbingan teknis, para petani binaan diharapkan dapat menjadi mitra Bulog dalam penyerapan gabah.
Produk yang didistribusikan melalui jaringan SRC mencakup beras SPHP, beras premium hingga minyak goreng Minyak Kita dan lainnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengapresiasi kontribusi Sampoerna dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia menegaskan, Jawa Tengah ditetapkan sebagai provinsi penopang pangan nasional, sejalan dengan program Gubernur Ahmad Luthfi dan rencana pembangunan jangka panjang nasional.
“Masalah utama sektor pangan adalah keterbatasan lahan pertanian karena tata ruang, serta rendahnya minat generasi muda terhadap pertanian. Konsep hulu-hilir Sampoerna dengan fokus pada kualitas produk, kemitraan, dan pemasaran yang adil bagi petani menjadi solusi penting,” ujar Sumarno.
Ia menambahkan, 14 persen petani binaan Sampoerna merupakan anak muda. Selain itu, keberadaan SRC juga membantu UMKM kelontongan bertahan di tengah persaingan minimarket, sekaligus memperkuat distribusi pangan terjangkau melalui program RPK.
“Dengan adanya jaringan ini, pangan bisa lebih dekat dengan masyarakat sekaligus mendukung pemerintah dalam menekan inflasi,” pungkasnya.***
