Irwan Hidayat : Kunci Produktivitas Ada Pada Karyawan
*Sido Muncul Jadi Titik Awal Gerakan Produktivitas Nasional 2025

ZONAPASAR.COM, UNGARAN – Gerakan nasional peningkatan produktivitas kerja resmi dimulai dari jantung industri herbal Indonesia. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) meluncurkan Pekan Peningkatan Produktivitas Nasional (PBN) 2025 di Pabrik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (10/11/2025).
Acara pembukaan yang digelar serentak di seluruh Indonesia ini dibuka secara daring oleh Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli, dan dihadiri langsung oleh pelaku industri, akademisi, serta komunitas produktivitas nasional. Hadir juga secara langsung, Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemenaker, Agung Nur Rohmad; Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat; Asisten Kesra Provinsi Jawa Tengah, Iwan Iskandar; dan Brand Ambassador Sido Muncul, Andy F. Noya.
Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemenaker, Agung Nur Rohmad mengatakan, PBN menjadi momentum penting memperkuat daya saing bangsa di tengah tantangan ekonomi global yang terus berubah. Indonesia, dengan potensi sumber daya manusia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, harus menjadikan produktivitas sebagai gerakan bersama.
“Melalui Pekan Produktivitas Nasional, kami ingin menanamkan budaya kerja yang produktif, efisien, dan inovatif di semua sektor, baik pemerintahan, swasta, maupun masyarakat,” ujar Agung.
Selama sepekan, PBN 2025 menghadirkan berbagai kegiatan, mulai pelatihan vokasi, coaching clinic, kontes inovasi, hingga dialog interaktif lintas sektor. Lebih dari 27 ribu peserta dan 2.000 mitra penyelenggara dari seluruh provinsi ikut ambil bagian dalam agenda tersebut.
Dalam sambutan virtualnya, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli menegaskan, produktivitas merupakan fondasi menuju Indonesia Emas 2045. Ia menyoroti pentingnya peningkatan kualitas tenaga kerja agar mampu bersaing di tingkat global.
“Produktivitas adalah kunci menuju kesejahteraan. Kita harus berkomitmen bersama agar tenaga kerja Indonesia mampu memberikan nilai tambah yang lebih tinggi melalui peningkatan kompetensi, efisiensi proses, dan budaya kerja unggul,” tegas Menaker.
Menurutnya, peningkatan produktivitas tidak hanya soal kuantitas tenaga kerja, tetapi juga kualitas. Bonus demografi yang sedang dinikmati Indonesia harus dimanfaatkan dengan meningkatkan keterampilan, memperkuat pelatihan berbasis industri, dan memperluas sertifikasi kompetensi.
Dalam sesi dialog interaktif, hadir sebagai pembicara Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, dan Brand Ambassador Sido Muncul, Andy F. Noya, dengan Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Aditya Warman, bertindak sebagai moderator.
Irwan Hidayat dalam diskusi itu berbagi kisah perjalanan Sido Muncul dari usaha keluarga sederhana hingga menjadi perusahaan jamu modern berskala nasional. Ia menekankan bahwa kunci produktivitas sesungguhnya ada pada manusianya para karyawan yang menjadi tulang punggung perusahaan.
“Kunci produktivitas itu ada di karyawan. Saya selalu memperlakukan mereka seperti bagaimana saya ingin diperlakukan. Karyawan yang bahagia dan nyaman tentu akan menghasilkan produktivitas yang baik,” ujar Irwan.
Dijelaskan, nilai kemanusiaan dan empati menjadi fondasi penting dalam membangun budaya kerja yang produktif. Menurutnya, produktivitas tidak hanya diukur dari hasil akhir, tetapi juga dari rasa keterlibatan dan penghargaan yang diberikan kepada setiap pekerja.
“Produktivitas akan tumbuh jika manusia di baliknya merasa dihargai. Ketika pekerja diberi ruang untuk berkreasi dan dipercaya, hasil kerja mereka akan jauh lebih bernilai,” tukas Irwan.
Sementara itu, Andy F. Noya menceritakan bagaimana produktifitas itu muncul dari cara motivasi dari orang-orang di sekelilingnya.
Melalui kegiatan ini, PBN 2025 diharapkan menjadi gerakan kolektif lintas sektor untuk membangun ekosistem produktivitas nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global.(nan)
