Kisah Pilu Zaenudin, Istri dan Dua Anaknya Tertimbun Bangunan Saat Gempa
PALU– Kesedihan tampak terlihat dari raut muka Zaenudin yang kehilangan anak dan istrinya pasca gempa dan tsunami yang melanda Palu pada Jumat (28/9) lalu. Kesedihan Zainudin bertambah ketika ia mengunjungi rumahnya yang kini sudah menjadi puing reruntuhan.
“Saya tidak menyangka hari Kamis siang adalah pertemuan terakhir saya dengan istri dan kedua anak saya, mereka sudah terimbun bangunan saat gempa. Anak saya yang kedua berusia 19 tahun, dan yang terakhir baru 16 tahun,” ungkap Zainudin, Kamis (4/10).
Kini Zainudin beserta anak pertamanya Andika yang selamat dari bencana tinggal di posko pengungsian Rumah Zakat. Ia mengaku hanya bisa berserah diri dan menerima semua takdir yang sudah ditetapkan oleh Sang Pencipta.
Menanggapi bencana yang terjadi di Palu, Rumah Zakat menugaskan 19 relawan untuk melakukan proses evakuasi. Selain itu, Rumah Zakat juga telah mendirikan pos utama di Masjid Jabal Nur, tepatnya di Jalan Pandanjakaya 1 RT 002/003 Kel. Pengawu, Kec. Tatana, Kota Palu.
“Saat ini Rumah Zakat telah menugaskan 19 tim evakuasi, 11 tim medis, dua unit ambulance, satu unit mobil klinik. Kami juga menyediakan layanan kesehatan dan dapur umum untuk melayani para pengungsi,” ujar Nurmansyah, Relawan Rumah Zakat. (ZP/05)