Astra Perkuat Ekonomi Tabek Talang Babungo Lewat Usaha Gula Semut

0
– KELOLA LIMBAH- Pengelolaan limbah anorganik di bank sampah dilakukan sepenuhnya oleh warga Kampung Berseri Astra Tabek Talang Babungo yang tidak hanya bernilai ekonomis sebagai tabungan, tetapi juga menjadi bagian dari praktik ekonomi sirkular yang memperkuat kemandirian desa. Foto : Dok.Astra/zonapasar.com

 

 

ZONAPASAR.COM, SUMATRA BARAT- Astra terus memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat melalui program Kampung Berseri Astra (KBA) Tabek Talang Babungo. Program yang berjalan sejak 2017 ini berfokus pada pengembangan pendidikan, ekonomi, dan pengelolaan lingkungan berbasis gotong royong.

Pendampingan Astra dilakukan dengan mendorong penguatan kapasitas usaha, penyediaan peralatan produksi, pelatihan, edukasi pengelolaan sampah, serta promosi produk UMKM agar mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Seluruh dukungan diarahkan agar potensi lokal dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro menegaskan, pentingnya kolaborasi dalam mengembangkan desa.

“Astra memperkuat kapasitas lokal, menghubungkan peluang, dan mempercepat kemandirian masyarakat. Upaya ini bukan sekadar membangun program, tetapi menumbuhkan ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan di berbagai wilayah Indonesia,” ujarnya.

Salah satu hasil nyata pendampingan adalah berkembangnya usaha gula semut. Awalnya hanya dikelola satu keluarga dengan produksi sekitar 5 kilogram per hari. Kini usaha tersebut digarap 20 keluarga dengan kapasitas produksi mencapai 50 kilogram per hari. Produk gula semut tidak hanya dipasarkan di Sumatra Barat, tetapi juga telah masuk ke Jakarta dan Batam.

Pengolahan limbah usaha pun dilakukan secara terpadu. Limbah organik dikirim ke rumah maggot sebagai pakan, sementara limbah anorganik diolah melalui bank sampah. Sebagian pendapatan dari usaha gula semut dialokasikan untuk membantu pendidikan dan kesehatan warga kurang mampu, termasuk memberikan beasiswa bagi lima pemuda kampung yang berhasil melanjutkan studi ke Jepang.

KBA Tabek Talang Babungo juga berkembang sebagai destinasi wisata edukasi. Jumlah homestay meningkat signifikan dari 5 unit menjadi 45 unit. Kampung ini mengembangkan jalur wisata alam dan ruang belajar terbuka yang digunakan untuk edukasi budaya, pertanian, dan lingkungan.

Rumah Pintar, yang dibangun melalui gotong royong, menjadi pusat aktivitas belajar sekaligus ruang pemberdayaan ekonomi. Di sini warga mengembangkan berbagai usaha produktif, mulai dari rumah maggot, bank sampah, kolam ikan, hingga produksi gula semut yang kini menjadi ikon kampung.

“Semua yang berkembang di kampung ini lahir dari kerja bersama. Pendampingan dan peralatan dari Astra memperkuat apa yang sudah kami mulai. Warga lebih percaya diri menjalankan usaha dan menjaga lingkungan,” ujar Kasri Satra, Tokoh Penggerak KBA Tabek Talang Babungo.

Astra, perusahaan publik dengan lebih dari 190.000 karyawan dan 302 entitas usaha, terus berkontribusi melalui empat pilar sosial: kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan, serta sembilan yayasan. Semangat kolaborasi di KBA Tabek Talang Babungo sejalan dengan cita-cita Sejahtera Bersama Bangsa serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.(nan)

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights