BKKBN Dorong Calon Pengantin dan Ibu Hamil di Brebes Rutin Periksa Kesehatan untuk Cegah Stunting
BREBES – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus menggelar Sosialisasi dan Kie Program Bangga Kencana untuk mencegah dan menurunkan angka stunting di berbagai wilayah di Indonesia.
Kali ini kegiatan tersebut digelar bersama mitra kerja di Provinsi Jateng, khususnya di Kabupaten Brebes yang bertempat di Gedung MWC NU di Desa Gunung Larang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, hari ini Minggu 12 Mei 2024.
Para narasumber turut dihadirkan seperti Kepala Dinas DP3AP2KB Kabupaten Brebes, Ahmad Ma`mun, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, Direktur KIE BKKBN Pusat, Soetriningsih, dan Anggota Komisi IX DPR RI, Nur Nadlifah.
Nur Nadlifah mengatakan bahwa urusan Stunting tidak hanya urusan kaya maupun miskin.
“Tapi urusannya perilaku, urusannya adalah persepektif, urusannya adalah kebiasaan kita. Maka yang menjadikan anak kita menjadi Stunting atau tidak tergantung sebagian besar di itu. Bukan urusan kaya dan miskin,” kata Nur Nadlifah.
Kepala Dinas DP3AP2KB Kabupaten Brebes, Ahmad Ma`mun mengatakan, tingkat stunting di Brebes saat ini berada di 26,1 persen, masih di atas angka stunting nasional. Meski demikian, ia sangat yakin angka stunting di Brebes akan bisa segera turun.
“Turun dari 21,6 menjadi 14% masih butuh 7,6%, siap apa siap? Bisa apa bisa. Bisa. Insyaallah Bisa. Apalagi ini salah satu program yang ada di NU adalah terkait dengan urusan kesehatan, urusan pendidikan, urusan kesejahteraan. Salah satu programnya itu secara Nasional itu ada transformasi Digital,” katanya.
“Yang kedua ada program namanya gerakan kemaslahatan keluarga NU di dalamnya itu terkait dengan kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. Didalamnya adalah bagaimana bersama pemerintah melakukan pencepatan penurunan Stunting. Itu program pusat bekerjasama dengan PBNU,” tambahnya.
Menurut Ahmad Ma`mun, angka Stunting di Brebes akan turun bila KB metode kontrasepsi Jangka Panjang (MKPJ) berhasil mencapai 30 persen.
“Mengapa di awal itu kami menyampaikan kembali MKJP, kalau masyarakat Brebes mayoritas atau minimal 30% yang ikut KBnya MKJP Insyaallah ini angka Stunting di Brebes makin turun, karena ikut andil terhadap sebuah keluarga itu sejahtera apa tidak. Salah satu indikasinya adalah indikatornya ikut KB MKJP antara lain implan, Intra Uterine device IUD) dan MOW (Medis operasi wanita) dan Ada satu lagi MOP (Medis Operasi Pria),” ujarnya
“Mengapa perlu dikejar karena saat ini Brebes angkanya belum 30 persen. Yang ideal itu adalah 30 persen ini baru 23 persen berarti masih kurang 7 persen. Ini mari kita untuk bersemangat lagi. Biar insyaallah kalau KB nya sukses Stuntingnya akan sukses artinya ini akan segera turun,” kata Ahmad Ma`mun.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, menyampaikan, bagaimana dan apa yang harus dilakukan supaya Brebes bisa turun lagi angka Stuntingnya.
“Karena dari 29 persen, jadi kemaren itu sebelum tahun 2023 di Brebes itu satu dari tiga anak Stunting sekarang sudah turun setidaknya sekarang 1 dari 4 anak. Bila kita bergerak bersama insyaallah akan turun. Yang pertama mulai dari siklus hidup, mati kita beri perhatian kepada remaja putri semua harus kita siapkan untuk bisa menjadi sehat terutama mereka yang akan segera memasuki ke kehidupan pernikahan,” ungkapnya.
“Yang kedua tolong perhatikan calon pengantin, calon pengantin selain harus masuk ke kehidupan pernikahan secara sehat, calon pengantin diminta untuk periksa kesehatan sebelum menikah minimal sebelum 3 bulannya. Sehingga ketika hamil, hamilnya sehat. Kenapa 3 bulan sebelum menikah, agar punya waktu itu memperbaiki tubuhnya, makan bergizi yang baik. Yang ketiga ibu hamil, yang harus periksa kesehatan minimal 6 kali selama kehamilan dan makanan seimbang. Setelah melahirkan beri ASI selama 6 bulan dan setelah 6 bulan berikan makan pendamping ASI,” pungkasnya.***