BPOM Ajak Masyarakat Waspadai Jamu Tradisional Bercampur Bahan Kimia

SEMARANG- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta masyarakat agar waspada saat memilih jamu yang dijual di pasaran. Pasalnya, banyak jamu tradisonal di lapangan yang ditemukan sengaja dicampur dengan bahan kima berbahaya.
Kepala Balai BPOM Semarang, Safriansyah mengatakan, kasus perkara yang ada di Jawa Tengah saat ini masih banyak pencampuran bahan kimia berbahaya pada obat tradisional, terutama jamu.
“Dari 19 kasus perkara obat dan makanan, yang tertinggi kasunya yakni obat tradisional (jamu) yang dicampur bahan kimia,” kata Safriansyah, Jumat (16/11).
Dikatakan, banyaknya produsen nakal tersebut didorong keyakinan masyarakat ketika minum jamu lebih aman, karena menggunakan bahan herbal, namun di pasaran tidak semua jamu aman.
“Para petani, nelayan, buruh, mereka merasakan enak begitu minum jamu. Dan itu yang dicari, yang bisa langsung ces pleng, padahal kalau hasilnya langsung nyata seperti itu biasa pasti ada bahan kimia,” ucapnya.
Dia pun mengajak masyarakat agar waspada ketika memilih jamu. Lihatlah apakah ada izin BOMP dan tanggal kadaluarsa. Ditambah, masyarakat juga bisa melapor jika menemukan obat-obat tradisioanal berbahaya lainnya agar bisa segera ditindak.
“Kalau dari awal sudah ilegal, sembunyi-sembuyi ketika produksi, yang sudah kita proses hukum,” ujarnya. (ZP/05)