Ganjar, Atal, dan Para Tokoh Tampil dalam Panggung“Puisi dan Doa Corona” PWI Jateng
SEMARANG – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dan para tokoh akan tampil dalam panggung “Puisi dan Doa Corona” secara virtual, Jumat 13 Agustus, pukul 16.00 – 17.00 WIB.
Acara bertema “Merdeka dari Virus Corona” tersebut akan disiarkan langsung oleh stasiun televisi swasta lokal TVKU Semarang dan dapat diakses melalui Kanal YouTube TVKU ch49.
Ada sekitar 20 puisi karya Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS yang akan dibacakan pada acara tersebut.
Kegiatan yang digelar atas kerja sama PWI Provinsi Jawa Tengah, Dewan Kesenian Semarang (Dekase), dan Televisi Kampus Udinus (TVKU) itu merupakan bagian dari ungkapan keprihatinan dan doa agar bangsa ini terlepas dari pandemi Covid-19.
“Dalam format doa bersama dan istighotsah sudah dilakukan secara internal, yang diikuti oleh anggota-anggota kami. Juga bersama Tiga Masjid di Semarang, MUI Jateng, dan TVKU. Kini PWI ingin mengajak masyarakat berkontemplasi, berdoa, dan membangun optimisme melalui puisi-puisi yang dibacakan oleh para tokoh publik,” kata Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS.
Setelah pengantar Ketua PWI Jateng yang membacakan puisinya, Kami Tak Henti Menatap Langit, Ketua Dekase Handry TM akan tampil dengan puisi Kematian, Setiap Kali.
Ganjar membawakan puisi Setinggi Apa pun Keangkuhan, Atal S Depari dengan puisi Kita Tak Punya Tempat Sembunyi, dan Bambang Soesatyo membawakan Hidup di Dekat Mati.
Yang sudah memberikan konfirmasi untuk tampil adalah Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Rektor Udinus Prof Dr Ir Edi Noersasongko MKom, Ketua PWI Solo Anas Syahirul Alim, Ketua KPID Jateng Muhammad Aulia Assyahidin, Ketua Komisi Informasi Jateng Sosiawan, Sekretaris PWI Jateng Setiawan Hendra Kelana, akademisi dari Unissula Made Dwi Adnyani, Wilsa Widi Budhi Astuti dari UKSW, serta sejumlah wartawan.
Penyair Budi Maryono juga menyatakan siap menyemarakkan acara tersebut.
Setelah diawali pembacaan puisi Kami Tak Henti Menatap Langit sebagai pengantar oleh Amir Machmud, secara lengkap dilanjutkan oleh : Puisi pembuka dari Handry TM (Ketua Dewan Kesenian Semarang) Kematian, Setiap Kali; Tamu khusus Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng) Setinggi Apa pun Keangkuhan; Atal S Depari (Ketua Umum PWI Pusat) Kita Tak Punya Tempat Sembunyi; Bambang Soesatyo (Ketua MPR RI) Hidup di Dekat Mati; KH Ahmad Darodji (Ketua Umum MUI Jateng) Sunyi Silaturahim; Prof Ahmad Rofiq (Guru Besar UIN Walisongo Semarang) Dalam Longgar Putaran Tawaf; Bambang Kusriyanto (Ketua DPRD Jateng) Di Langit Muram; Hendrar Prihadi (Wali Kota Semarang) Sebelum Bergegas Datang Kiamat; Prof Edi Noersasongko (Rektor Udinus) Azan Mengudara Sempurna; Made Dwi Adnjani (Unissula Semarang) Cinta Tak Bisa Dikarantina; Muhammad Aulia Assyahidin (Ketua KPID Jateng) Kuikhlaskan yang Harus Dilepas; Sosiawan (Ketua Komisi Informasi Jateng) Lebaran Ini Tak Kujenguk Peristirahatanmu; Anas Syahirul Alim (Ketua PWI Solo) Jangan Berharap Syahdu Upacara; Wilsa Budi Widi Astuti (Ilkom UKSW) Kau Tentu Tak Ingin Menjernihkan Bumi dengan Kematian; Setiawan Hendra Kelana (Sekretaris PWI Jateng) Kau Raih Cahaya di Mana Saja; Isdiyanto Isman (Ketua Komisi Infokom MUI Jateng) Dalam Doa Kesembuhan; Widiyartono R (Penyair) Perdebatan Tak Pernah Usai; Topeng-Topeng dan Kabar dari Anakku; Ade Oesman (Wakil Ketua PWI Jateng) Kusimak Senyap Seputar Kakbah dan Budi Maryono (Penyair) Yang Kuingin Memeluk Udara Masjid.(zav)