Jaga Stabilitas Harga, TPID Jawa Tengah Kembali Gelar Gerakan Pangan Murah Serentak
SEMARANG – Menghadapi kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok menjelang hari Raya Idul Fitri, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Provinsi Jawa Tengah pada awal Ramadan 1445 H, kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak pada 15 Maret 2024.
Sejumlah TPID dari wilayah pemantau inflasi Jawa Tengah berpartisipasi dalam kegiatan GPM ini, yaitu TPID Kota Semarang, Surakarta, Tegal, dan Kudus serta Kabupaten Cilacap, Banyumas, Wonosobo, Wonogiri dan Rembang dengan total penyaluran beras mencapai 33 ton. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari GPM serentak pertama pada 8 Maret 2024.
Harga beras terpantau menurun pasca GPM 8 Maret, yaitu dari Rp15.625 (8/3) menjadi Rp15.275 (11/3), walaupun rata-rata harga beras kembali meningkat menjadi Rp Rp15.450 sebagai dampak banjir di sejumlah wilayah di Jawa Tengah. (Sumber: Data PIHPS, 14 Maret 2024).
Pelaksanaan GPM serentak disambut sangat antusias oleh masyarakat karena mereka dapat berbelanja bahan pangan dengan harga murah.
Antusiasme ini antara lain terlihat dari penyelenggaraan GPM di halaman kantor Kelurahan Pekunden, Semarang, yang dihadiri pula oleh Pj Gubernur dan Walikota Semarang.
Pj. Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menekankan tentang koordinasi pengendalian inflasi untuk dilakukan secara bersama-sama dan proaktif.
Untuk itu, pada acara GPM juga dilakukan launching Penyaluran Subsidi Harga Pangan di 9 (sembilan) kabupaten/kota pemantau inflasi.
“Penyaluran subsidi tahap I ini diarahkan pada beberapa komoditas prioritas antara lain beras medium, gula pasir, dan telur ayam ras. Sebanyak 90 ton beras, 18 ton gula pasir, dan 9 ton telur ayam ras telah disalurkan kepada masyarakat,” katanya.
Kepala BI Jateng, Rahmat Dwisaputra menyampaikan, dalam GPM kali ini sebanyak 7 ton beras, baik SPHP maupun komersil, dijual dengan harga terjangkau.
“Selain beras, juga ditawarkan beberapa bahan pangan antara lain telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, gula pasir, tepung, daging ayam, aneka daging sapi, aneka ikan frozen, dan sayuran,” ujarnya.
Harga bahan pangan dalam GPM berkisar antara Rp10.400-Rp13.000/kg untuk beras, Rp28.000/kg untuk telur ayam ras, Rp28.000/kg untuk bawang merah, Rp38.000/kg untuk bawang putih, dan Rp14.000/liter untuk minyak goreng.
Dikatakan, masyarakat juga dapat memperoleh pengalaman bertransaksi secara digital dengan QRIS untuk membeli cabai dalam program “Cukup Scan QRIS 5.000, Dapatkan Pedasnya Cabai”. Ke depan, GPM serentak kembali akan dilaksanakan pada 2 April 2024.
“Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjaga tingkat inflasi di Jawa Tengah pada kisaran target 2,5%±1%. GPM membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pangan dengan harga yang murah dan terjangkau di tengah peningkatan demand saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri I445 H,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, BI Jateng juga sekaligus menyampaikan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir di Kota Semarang. Bantuan tersebut diterima secara simbolis oleh Walikota Semarang.