Minim Bahan Baku Jadi Kendala Utama Produksi Gula Aren Kendal Belum Maksimal
SEMARANG- Para pembuat gula aren di Desa Peron, Kecamatan Limbangan, Kendal, Jawa Tengah mengaku produksi gula arennya belum maksimal lantaran terkendala minimnya bahan baku dan alat produksi.
Salah satu Pembuat Gula Aren, Sawinah mengatakan, kendala yang sering dihadapi adalah hasil sadapan nira yang tidak begitu banyak. Setiap harinya rata-rata hanya bisa mendapatkan 10 liter nira yang hanya bisa dibuat menjadi 1 kilogram gula aren. Dan dalam satu bulannya pun baru bisa mendapat 4 ton, sehingga jumlah itu belum bisa mencukupi permintaan besar.
“Pernah ada tawaran dari perusahaan untuk memproduksi dalam jumlah besar, tapi dari kami tidak bisa,” ucapnya.
Dikatakan, selama ini hampir semua warga Desa Peron merupakan perajin gula aren. Namun, kata dia cara memproduksi yang masih menggunakan cara-cara tradisional turut menjadikan produksi gula aren belum maksimal.
Hal yang sama dilontarkan Dibyo selaku ketua koperasi. Sebenarnya permintaan untuk menyuplai stok untuk gula aren sangat banyak. Namun sampai sejauh ini belum bisa memenuhi.
“Di Desa Peron sebenarnya sudah membentuk lembaga keuangan dengan nama Koperasi Usaha Perkebunan (KUP) Kadang Maju yang beranggotakan 20 petani. Dalam memproduksi gula aren setiap hari hanya antara 3-5 kilogram,” ucapnya.
Komisi B DPRD Jateng, Dyah Kartika Permana Sari mengemukakan, akan membantu petani gula aren. Pihaknya meminta kepada Dinas Perdagangan untuk bisa mengupayakan penjualan gula aren. Selain itu Dinas Koperasi dan UMK bisa memberikan bantuan alat produksi supaya petani dalam membuat gula aren bisa skala besar. “Untuk kesulitan modal bisa lewat Bank Jateng,” ucap dia. (ZP/05)