SEMARANG – Progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Blok 3 Tambak Lorok Semarang kini sudah mencapai 20%.
Direktur Utama PT Indonesia Power Sripeni Inten Cahyani mengatakan, proyek ini menelan anggaran sebesar Rp 5,8 triliun, dan lebih ramah lingkungan sekaligus efisien.
Adapun PLTGU blok 3 tersebut nantinya akan menyumbang listrik sebesar 779 Megawatt (MW).
“Alhamdulillah saat ini progresnya cukup baik sudah 20% untuk pembangunannya. Nantinya setelah jadi akan menambah pasokan listrik di Jawa Tengah,” ujar Sripeni di Semarang, Jumat (22/3/2019).
Dikatakan, PLTGU tersebut lebih cepat beroperasi dibandingkan PLTU. Sebab PLTU membutuhkan waktu 8 sampai 12 jam untuk beroperasi, sedangkan PLTGU hanya butuh hitungan menit saja.
“PLTGU lebih efisien karena hanya dalam hitungan menit bisa langsung beroperasi. Beda jika dibandingkan PLTU yang butuh waktu 8 sampai 12 jam untuk beroperasi,” ucapnya.
Disebutnya, kapasitas listrik yang dihasilkan Indonesia Power UP Semarang saat ini sebesar 900 MW dari 2 blok yang tersedia. Sehingga, pembangunan blok 3 tersebut sangat diperlukan untuk menyeimbangkan tegangan.
Sebelumnya, Pelaksana General Manager PT Indonesia Power UP Semarang Eko Yuniarto mengatakan, pembangunan blok 3 sudah dilakukan sejak Februari 2018 lalu dan rencananya akan selesai Oktober 2020 mendatang.
Sementara itu, Manager Operasi Indonesia Power UP Semarang Doni Bakar menjelaskan, jika pembangunan blok 3 kali ini merupakan efisiensi. Efisiensi yang dimaksud adalah jumlah total bahan bakar yang digunakan untuk menjalankan pembangkit dan menghasilkan tenaga listrik sebanyak 62%. (ZP/06)