PLN Tegaskan Komitmen Transparansi dalam Pembangunan PLTA Upper Cisokan untuk Dukung Transisi Energi Bersih
Bandung – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) terus melanjutkan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Upper Cisokan Pumped Storage (PLTA UCPS). Proyek strategis nasional ini menjadi bagian penting dari langkah PLN dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
General Manager PLN UIP JBT, Widya Anggoro Putro, menyampaikan bahwa PLN berkomitmen untuk memastikan seluruh tahapan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, termasuk PLTA UCPS, dilakukan secara transparan, akuntabel, dan komunikatif dengan masyarakat, pemerintah daerah, serta seluruh pemangku kepentingan.
“Kami menyampaikan apresiasi atas berbagai aspirasi yang disampaikan masyarakat. PLN berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dan menindaklanjuti setiap masukan dan permasalahan yang disampaikan masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa pembangunan ini memperhatikan aspek sosial dan lingkungan,” jelas Anggoro.
Anggoro menambahkan bahwa PLN telah mendirikan posko pengelolaan aduan masyarakat di sekitar area proyek pembangunan PLTA UCPS. Melalui posko ini, masyarakat dapat menyampaikan berbagai aduan maupun masukan, mulai dari dampak lingkungan, proses pembebasan lahan, hingga potensi gangguan sosial lainnya.
“Kami memastikan setiap aduan yang masuk akan mendapatkan perhatian serius dan ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkret, ” tambah Anggoro.
Pembangunan Proyek PLTA Upper Cisokan Pumped Storage saat ini telah memasuki tahap konstruksi. PLN memastikan bahwa setiap tahapan proyek dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tanggung jawab sosial.
Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai langkah preventif yang telah diterapkan untuk meminimalisir potensi dampak terhadap masyarakat sekitar, antara lain melalui komunikasi intensif dan sosialisasi yang melibatkan masyarakat, pemerintah daerah, serta seluruh pemangku kepentingan terkait.
Manager Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Tengah 1 (UPP JBT 1), Nugroho Budi Sulaksono, menjelaskan salah satu upaya konkret yang dilakukan PLN adalah kegiatan trial operation di Gunung Karang, Desa Karangsari, Kecamatan Cipongkor, yang bertujuan untuk mengkaji dampak pekerjaan serta menentukan langkah-langkah tindak lanjut yang diperlukan sebagai bentuk mitigasi dini.
“Melalui kegiatan trial operation di Gunung Karang, kami melakukan pengkajian menyeluruh terhadap potensi dampak aktivitas konstruksi. Hasil kajian ini menjadi dasar untuk menentukan langkah-langkah mitigasi agar pelaksanaan proyek tetap aman dan minim gangguan bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Nugroho menambahkan bahwa dalam setiap aktivitas konstruksi yang berpotensi menimbulkan risiko, seperti kegiatan blasting, PLN juga melibatkan masyarakat sekitar. Warga diberdayakan sebagai petugas pengamanan untuk membantu menjaga area proyek dan memastikan keselamatan lingkungan sekitar.
“Kami melibatkan masyarakat dalam proyek ini bukan hanya meningkatkan aspek keamanan, tetapi juga mempererat hubungan dan rasa memiliki terhadap proyek. Warga lokal kami libatkan sebagai petugas penjaga di sekitar area saat kegiatan blasting, sehingga mereka turut berperan aktif dalam menjaga keselamatan bersama,” pungkas Nugroho.
Adanya kolaborasi dengan masyarakat secara aktif dan mengedepankan transparansi dalam setiap tahap pembangunan, PLN tidak hanya membangun infrastruktur energi, tetapi juga membangun kepercayaan dan meningkatkan pemberdayaan di tingkat lokal.
Proyek PLTA UCPS menjadi salah satu pilar penting dalam perjalanan transisi energi di Indonesia, sekaligus membuka ruang bagi keterlibatan masyarakat dalam mewujudkan masa depan energi yang lebih bersih, adil, dan berkelanjutan.***