Program Dekarbonasi, Solusi Bangun Indonesia Budidayakan Mikroalga

0
– TABUR BIBIT- Tabur bibit Mikroalga oleh Prof Arief Budiman, Istifaul Amin dan Oepoyo Prakoso, menandai dimulainya program pengembangan Mikroalga untuk decarbonasi. Foto : ist/zonapasar.com

ZONAPASAR.COM, CILACAP – PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk Cilacap, unit usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Matching Fund Dikti untuk Fase kedua program dekarbonisasi (penyerapan CO2) dengan mikroalga. Kesepakatan kerjasama ditandai dengan dilaksanakannya kick off atau pencanangan program pada Hari Kamis, 13 Oktober 2022.

“Ini merupakan terobosan yang sangat bagus oleh dunia industri khususnya idustri semen seperti Solusi Bangun Indonesia, dengan memanfaatkan mikro alga untuk menyerap CO2 (karbondioksida) di lingkungan operasional perusahaan dan juga area publik. Hal ini sesuai dengan kemampuan mikroalga untuk melakukan fotosintesis dengan CO2 dan menghasilkan oksigen, dan mikroalga menjadi salah satu penyumbang oksigen di dunia,” ungkap Prof. Ir. Arief Budiman, D.Eng., IPU, Direktur Center Of Excellence for Microalgae Biorefinery Pusat Studi Energi UGM.

Pencanangan kerjasama ditandai dengan penyerahan dan penaburan bibit mikroalga di rumah budidaya alga serta peletakan batu pertama pembangunan rumah alga yang ketiga.

Solusi Bangun Indonesia telah mengembangkan dan membudidayakan mikroalga sejak tahun 2021, awalnya dengan kapasitas 15.000 Liter dilahan infrastruktur atau rumah mikro alga seluas 180 m3 ( 12 m x 15 m ) dan terus diduplikasi atau di kembangkan untuk tahap kedua dilahan seluas 252 m2 ( 14 m x18m ). Pengembangan akan terus dilakukan dengan penyiapan lahan untuk tahap ketiga seluas 525 m2 ( 15 m x 35 m) dan diharapkan akan tercapai kapasitas hingga 100.000 liter.

Istifaul Amin, General Manager SBI Pabrik Cilacap mengatakan, hadirnya budidaya pengembangan mikroalga adalah langkah nyata dalam mengurangi emisi CO2 atau dekarbonasi, pemanasan global dan efek rumah kaca. Hal ini sesuai dengan visi strategi sustainable development 2030 yang ditargetkan Perusahaan dapat mengurangi emisi CO2 dari proses produksi sebesar 29% dibandingkan baseline di tahun 2010.

Mikroalga adalah jasad renik yang termasuk tumbuhan bersel tunggal dan berkembang biak sangat cepat dengan daur hidup relatif pendek.
Alga berdasarkan kandungan dan fungsinya dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik. Sedangkan dengan diversifikasi berdasarkan biomekanismenya, alga juga digunakan sebagai medicated cosmetic dan bahan sediaan herbal untuk farmasi.

“Selain bermanfaat untuk dekarbonisasi untuk menjaga lingkungan, dengan nilai ekonomisnya mikroalga dapat menjadi salah satu alternatif pengembangan ekonomi masyarakat,” pungkas Istifaul.(ule)

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights