Safari Ramadhan Ajak Ksatria Srikandi JNE yang Amanah Sekaligus Tingkatkan Ibadah
SEMARANG- Bagi JNE terdapat dua keistimewaan di internal manajemen pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri setiap tahun. Momen yang merupakan high season ini adalah saat dimana seluruh personil meningkatkan kinerja karena jumlah kiriman yang bertambah secara signifikan dalam waktu yang singkat, dan kesempatan istimewa untuk mempererat tali silaturrahmi antara top management dengan para karyawan di kantor cabang di seluruh Indonesia dalam program Safari Ramadhan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya jajaran direksi secara rutin menyelenggarakan Safari Ramadhan mulai 18-31 Mei 2018 ke 38 kantor cabang JNE diseluruh Indonesia.
Kegiatan ini juga berlangsung di JNE Regional Jawa Tengah yaitu Solo, Yogyakarta dan Semarang dengan diawali dari JNE Solo pada Jumat 18/5 bertempat
di Syariah Hotel Solo dengan mengundang anak-anak yatim piatu dari Yatim Mandiri Solo.
Direktur JNE, Hadir Edi Santoso menyampaikan mengenai pentingnya kesiapan tim JNE Solo dalam menghadapi
high season. Di hari berikutnya pada Sabtu 19/5, JNE Yogyakarta menggelar acara yang sama di ballroom Eastparc Hotel
Yogyakarta dan diikuti lebih dari 200 ksatria dan srikandi JNE Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut hadir
Dusanto Ardanesworo, VP Of Internal Audit and Risk Manajemen. Kali ini JNE Yogyakarta mengajak anakanak yatim piatu dari Panti Asuhan Mabarrot Piyungan Bantul mengikuti buka bersama sekaligus
mendengaran tausyiah dari Gus Miftah dari Pondok Pesantren Ora Aji.
Selanjutnya pada Sabtu 26/5, JNE Semarang menggelar Safari Ramadhan di Kantor Cabang Utama JNE Semarang yang terletak di Jl. Kumudasmoro No. 5 Semarang. JNE Semarang mengajak serta 50 anak yatim piatu dari Yayasan Yatim Piatu Darun Najah Al Barokah dan anak-anak yatim piatu disekitar lingkungan kantor JNE Semarang.
Kegiatan Safari Ramadhan ini bertujuan untuk meninjau kesiapan operasional dalam menangani aktifitas pengiriman pada periode high season sekaligus mempererat silaturahmi antar karyawan JNE dan berbagi dengan anak yatim piatu di bulan ramadhan. Sesuai slogannya yaitu connecting happiness JNE berusaha terus berbagi kebahagian dengan sesama.
Hal ini ditanamkan oleh pendiri JNE yaitu Alm. Soeprapto Soeparno, sehingga hampir disetiap acara yang digelar JNE selalu melibatkan anak yatim dan membuatnya menjadi budaya perusahaan.
Ditempat terpisah, Marsudi selaku Head Of Regional Jawa Tengah mengungkapkan bahwa sejauh ini jumlah pengiriman diwilayah Jawa Tengah sudah mulai meningkat sejak minggu pertama bulan ramadhan dan diperkirakan terus meningkat 20-30% sampai dengan lebaran nanti.
“Sejauh ini pengiriman berjalan normal
sesuai estimasi penyampaian masing-masing layanan dengan prioritas utama pada layanan premium SS (Super Speed) dan YES (Yakin Esok Sampai)”, terang Marsudi.
JNE juga tetap beroperasi pada hari lebaran dimana sales counter JNE, baik pusat maupun cabang, tetap buka sesuai dengan jam kerjanya dan melayani kebutuhan pelanggan. Dalam menghadapi momen spesial ini, JNE mengembangkan dan memperkuat segala sektor untuk menjaga kualitas prima kepada seluruh
pelanggan.
Hal ini diwujudkan dengan penambahan jumlah SDM, Pengembangan infrastruktur sampai dengan penambahan waktu layanan pengiriman. Program-program spesial lainnya pun digelar di bulan suci kali ini, seperti penyelenggaraan “Bagi-Bagi Takjil” disetiap cabang JNE termasuk Yogyakarta, Solo, Semarang, Magelang dan Cilacap, serta penyediaan Posko Mudik Lebaran 2018 JNE di Wangon dan Tegal untuk wilayah Jawa Tengah.
Di beberapa cabang, kegiatan bagi – bagi takjil telah dilaksanakan, yaitu di sekitar kantor cabang JNE oleh JNE Cilacap pada 23/5, JNE Solo pada 25/5, JNE Semarang dan Magelang yang melaksanakannya bersamaan pada 28/5 lalu.
Kemudian JNE Yogyakarta juga menggelarnya pada Rabu 30/5 di Jl. Jogja-Solo, dimana lokasi tersebut banyak dilintasi para pekerja lintas kota dari Jogja, Klaten mau pun Solo, dan di sekitar Candi Prambanan. Khusus di candi yang memiliki nama lain Candi Roro Jonggrang ini, para ksatria dan srikandi JNE Yogyakarta
yang membagikan takjil mengenakan kostum sendratari Ramayana sembari membawa pesan-pesan kedamaian bahwa Yogyakarta adalah miniatur Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama maupun
bahasa namun tetap menjaga kerukunan dan kebersamaan dikota budaya ini.
Pada Kamis 31/5 kegiatan JNE Yogyakarta berlanjut dengan pembagian sembako di TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Piyungan Bantul lalu sebagian lainnya disumbangkan untuk Panti Asuhan Putra Ibnu Fattah Berbah. Setelah itu ksatria dan srikandi JNE berpencar untuk menyerahkan paket sembako bagi petani dan pedagang yang masih
bekerja jelang waktu berbuka puasa. (ZP/05)