Perempuan Harus Berperan, Jangan ‘Baperan’

0
– GEBYAR KARTINI MENGAJAR- Gebyar Kartini Mengajar dilaksanakan secara hybrid di Kota Semarang dan Rembang dengan mengundang sejumlah tokoh wanita inspiratif, Ibu Harmusa Oktaviani, Anggota DPR RI Komisi XI sekaligus tokoh wanita Rembang; Ibu Hasiroh Abdul Hafidz, Ibu Bupati Rembang; Ibu Hevearita G. Rahayu, Wakil Walikota Semarang; Maudy Koesnaedi, serta Sarah Sechan. Foto : ist/zonapasar.com

ZONAPASAR.COM, SEMARANG – MENJADI seorang perempuan bukan berarti tidak bisa berperan dalam setiap lini kehidupan. Peran yang diharapkan dari seorang perempuan pun tak selalu harus fisik, tapi bisa melalui tulisan yang menjadi senjata untuk mendobrak pemikiran-pemikiran yang lebih luas.

Begitu yang dikatakan artis Maudy Koesnaedi, memaknai perjuangan RA Kartini, dalam ‘Gebyar Kartini Mengajar’ yang digelar Bank Indonesia Jawa Tengah, saat memperingati Hari Kartini, Kamis (21/4/2022) disela Ajang UMKM Gayeng Go Grande, di Atrium Mal Paragon Semarang.

Maudy menuturkan, perempuan harus bisa membuka mata, bahwa kita berhak memiliki peluang yang sama dengan kaum lelaki. Bagaimana pula komunikasi dan cara kita menjangkau ide kita dalam mewujudkan cita cita kita.

“Jadi kecerdasan dan intelektual yang kuat dibutuhkan para perempuan Indonesia, sehingga jadi perempuan harus bisa berperan, bukan baperan,” tegasnya.

Sementara, Gebyar Kartini Mengajar dilaksanakan secara hybrid di Kota Semarang dan Rembang dengan mengundang sejumlah tokoh wanita inspiratif, Ibu Harmusa Oktaviani, Anggota DPR RI Komisi XI sekaligus tokoh wanita Rembang; Ibu Hasiroh Abdul Hafidz, Ibu Bupati Rembang; Ibu Hevearita G. Rahayu, Wakil Walikota Semarang; Maudy Koesnaedi, serta Sarah Sechan.

Hadir menyampaikan keynote speech,
Ibu Hevearita G. Rahayu, Wakil Walikota Semarang; yang berpesan kepada para wanita Indonesia khususnya Jawa Tengah untuk bisa berperan dan berdikari dalam setiap lini kehidupan, guna meneladani semangat Ibu Kartini yang telah membawa perubahan besar bagi equality atau kesetaraan pria dan wanita.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra menyampaikan, Kartini Mengajar sendiri merupakan sebuah wujud kepedulian Bank Indonesia terhadap pemberdayaan wanita di era globalisasi saat ini, sehingga dapat terus tumbuh dan tangguh menghadapi dinamika zaman.

“Hari Kartini harus dijadikan sebagai pengingat dan sekaligus momentum untuk melakukan perubahan secara terus menerus. Ini adalah panggilan sejarah, dan keberanian untuk melakukan perubahan,” tegasnya.

Pada kesempatan ini pula dilaksanakan kick off Program Kartini Bangun Negeri (KABARI) dari Rembang yang dilakukan oleh Rahmat Dwisaputra, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah; Ibu Harmusa Oktaviani, Anggota DPR RI Komisi XI sekaligus tokoh wanita Rembang; Ibu Hasiroh Abdul Hafidz, Ibu Bupati Rembang; serta Ibu Hevearita G. Rahayu, Wakil Walikota Semarang.

Program KABARI (Kartini Bangun Negeri) dari Rembang merupakan wujud kolaborasi dan sinergi antara Bank Indonesia, Pemerintah Kabupaten Rembang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta para pecinta budaya dan sejarah dalam mendorong para wanita terutama generasi muda untuk melestarikan dan mengembangkan salah satu warisan budaya adiluhung Indonesia, yakni Batik.

Semangat untuk menjadi “Pusat Batik Indonesia” yang memiliki visi menjadi kiblat batik dunia, menjadi latar belakang program KABARI dari Rembang. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menangkap potensi tersebut sebagai immune booster perekonomian pasca pandemi ke depannya. Program ini memodifikasi program pendampingan yang membawa semangat bagi ekosistem kreatif, yakni culture, creativity, collaboration, community, and circular economy.

“Dengan melibatkan kaum muda kreatif Lasem serta creative collaborator, diharapkan program ini dapat meningkatkan kapasitas dari komunitas kreatif setempat serta mewujudkan ekonomi sirkular yang berkelanjutan. Ke depan, para designer dan industri batik ternama akan dilibatkan pula untuk bersinergi dalam mendukung dan menggunakan hasil kreasi talenta muda peserta program KABARI,” ujar Rahmat.

Melalui momentum perayaan Hari Kartini, diharapkan berbagai sinergi yang dilakukan Bank Indonesia bersama Pemerintah dan seluruh Stakeholders terkait mampu memberikan dampak positif dan signifikan terhadap pemberdayaan perempuan sehingga para wanita dapat terus tumbuh dan tangguh dalam menghadapi dinamika perubahan zaman.

Sementara, Talkshow yang dipandu oleh Sarah Sechan berlangsung gayeng. Dalam kesempatan tersebut, istri Bupati Rembang, Haziroh Hafidz memaknai perjuangan RA Kartini dengan mengajak para perempuan untun bisa menjadi motivator dan inspirasi untuk keluarga.

“Perempuan harus bisa mandiri, karena dengan kemandirian ekonomi keluarga, maka ekonom keluarga akan semakin mapan. Dan dengan kemandirian keluarga, maka angka kemiskinan dapat teratasi. Jadi, semakin wanita berdikari mandiri, maka Rembang akan tuntas dari keluarga miskin. Dengan begitu, peranan perempuan masa kini bukan saja membantu keluarga, tapi juga membantu daerah,” terangnya.

Anggota Komisi XI DPR RI, Harmusa Oktaviani, yang hadir dalam kesempatan tersebut juga menegaskan peranan perempuan masa kini, dimana kini tidak ada lagi perbedaan yang signifikan dalam pekerjaan antara perempuan dan laki laki.

“Berkat perjuangan RA Kartini, perempuan Indonesia sekarang lebih bisa leluasa berkarya untuk Indonesia,” tandasnya.(ule)

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights