
ZONAPASAR.COM, SEMARANG – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, optimis kondisi perekonomian di wilayahnya akan tumbuh positif di tahun 2025 ini. Hal tersebut didukung dengan permintaan domestik yang terus meningkat di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global.
“Pertumbuhan ekonomi Jateng diperkirakan bersumber dari konsumsi rumah tangga, seiring dengan kenaikan Upah Minimum Provinsi, serta kenaikan gaji guru dan Aparatur Sipil Negara (ASN),” kata Rahmat, Senin (17/2/2025).
Dijelaskan, dari Lapangan Usaha (LU) Pertanian diperkirakan cuaca di tahun 2025 relatif lebih terkendali dibandingkan tahun 2024. Dengan begitu mampu menurunkan potensi resiko gagal panen dan komitmen pemerintah daerah untuk menambah luas tambah tanam pertanian.
“Untuk melanjutkan tren pemulihan ekonomi Jawa Tengah yang berkesinambungan, diperlukan langkah-langkah yang lebih strategis dan sinergi kebijakan antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia, serta keterlibatan pelaku usaha dalam mempertahankan produktivitas sektor-sektor utama dan menjaga iklim investasi tetap kondusif,” jelasnya.
Menurutnya, pada 2024 perekonomian Jawa Tengah 2024 tetap tumbuh kuat sebesar 4,95% (yoy), meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 4,97% (yoy).
“Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah relatif lebih tinggi dibandingkan Banten (4,79%), DKI Jakarta (4,90%) dan Jawa Timur (4,93%),” ungkapnya.
Disebutkan, pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah yang terjaga didorong oleh permintaan domestik yang bersumber dari Konsumsi Rumah Tangga (RT). Konsumsi RT sendiri di tahun 2024 menyumbang 3,05% dan tumbuh 5,15% (yoy), yang utamanya bersumber dari maraknya kegiatan pesta demokrasi didukung inflasi pangan yang terkendali sehingga menjaga daya beli.
“Selain konsumsi RT, investasi juga menjadi pendorong pertumbuhan 2024 dengan andil 1,88% dan tumbuh 6,55% (yoy) sejalan dengan berlanjutnya investasi sektor swasta dan pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, dari sisi lapangan usaha, sumber pertumbuhan Jawa Tengah 2024 didorong oleh kinerja LU industri pengolahan yang menyumbang 1,16% dan tumbuh 3,52% (yoy) sejalan dengan konsumsi masyarakat yang masih kuat dan ditunjang ekspor yang tumbuh signifikan. Keberadaan PSN di Jateng, juga memberikan andil dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jateng.
“Selanjutnya, sektor konstruksi menyumbang 0,84% dan tumbuh 7,97% (yoy), terutama didukung oleh penyelesaian sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan selesai di tahun 2024, seperti Jalan Tol Yogya-Bawen Seksi I, Solo-Yogya-Kulon Progo Seksi II, dan KITB Fase I,” pungkasnya.(ule)