Maret 2018, Nilai Impor Jateng Turun Hingga 8,42 Persen
SEMARANG- Nilai imporJawa Tengah pada bulan Maret 2018 mencapai USS 1.059,23 juta, atau mengalami penurunan sebesar 8,42 persen dibanding impor Februari 2018 sebesar USS 1.156,67 juta.
Bila dibanding Maret 2017 (year on year) nilai impor Maret 2018 mengalami kenaikan sebesar 19,28 persen (USS 171,20 juta). Impor kumulatif Januari-Maret 2018 mencapai USS 3249,62 juta naik 28,45 persen dari impor kumulatif Januari-Maret 2017 (USS 2529,86 juta)
Kepala Bidang Statistik dan Distribusi, Provinsi Jawa Tengah, Sri Herawati mengatakan, negara pemasok barang impor terbesar ke Jawa Tengah selama periode Januari-Maret 2018 adalah Tiongkok, Arab Saudi, dan Nigeria dengan nilai impor kumulatif Januari-Maret 2018 masing masing sebesar USS 847,16 juta, USS 629,24 juta, dan USS 329,72 juta.
“Pangsa pasar ketiga negara tersebut mampu mencapai 55,58 persen terhadap total impor ke Jawa Tengah periode Januari-Maret 2018,” kata Sri Herawati, Senin(16/4).
Sedangkan impor Jawa Tengah dari kawasan ASEAN, lanjutnya, pada periode Januari-Maret 2018 mencapai USS 309,21 juta atau berkontribusi sebesar 9,52 persen terhadap total impor Jawa Tengah Januari-Maret 2018. Impor dari negara-negara kawasan Uni Eropa pada periode Januari-Maret 2018 tercatat sebesar USS 102,90 juta (3,17 persen).
Sementara, impor Jawa Tengah dari kawasan negaranegara utama Iainnya (9 negara) menyumbang peranan sebesar 68,53 persen terhadap total impor Jawa Tengah, dengan nilai impor sebesar USS 2226,82 juta.
Ia menambahkan, produk mineral, tekstil, serta mesin dan pesawat mekanik merupakan kelompok komoditas yang mempunyai kontribusi tertinggi terhadap impor Jawa Tengah.
“Selama periode Januari-Maret 2018, kontribusi komoditas tersebut masing-masing sebesar 41,46 persen, 15,42 persen dan 14,76 persen terhadap total impor Jawa Tengah. Nilai impor untuk ketiga kelompok komoditas ini pada bulan Maret 2018 masing-masing sebesar USS 526,92 juta, USS 132,13 juta, dan US$ 124,88 juta,” ujarnya. (ZP/05)