Taj Yasin Berangkatkan Kafilah STQH Jateng, Siap Tembus Prestasi Nasional
SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mendukung capaian prestasi Kafilah Jateng dalam Seleksi Tilawatil Al Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025, di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Selatan, pada 12-17 Oktober 2025.
Kafilah Jateng terdapat 84 orang. Di antaranya sebanyak 21 peserta putra/putri, dan lainnya terdiri dari dewan hakim, dan pendamping.
Bila berhasil meraih banyak prestasi, kata Taj Yasin, maka itu akan melengkapi capaian juara umum Kafilah Jateng Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional ke-8 di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, pada 2-7 Oktober 2025.
“MQK nasional, Jateng juara umum tiga kali. Dan hari ini kita berangkatkan Kafilah STQH ke Kendari, ke Sulawesi Tenggara. Insya Allah juga akan mengharumkan Provinsi Jawa Tengah, sekaligus pondok pesantren di Jateng,” kata Taj Yasin mewakili Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, jelang pemberangkatkan Kafilah STQH Jateng, di kompleks Kantor Gubernur Jateng, Rabu, 8 Oktober 2025.
Taj Yasin menyampaikan, di Jateng terdapat banyak lembaga pendidikan berbasis keagamaan yakni pondok pesantren. Khususnya pondok pesantrean tahfidzul quran yang mendapat apresiasi dari santri baik dari dalam maupun luar Jateng.
“Yang pernah bertemu dengan saya, santri dari Papua juga mondok khusus Al Qur’an. Muncul santri-santri dari Papua belajar Al Qur’an ke Jawa Tengah,” katanya.
Maka dari itu, dikatakannya, perjalanan kafilah mewakili Jawa Tengah itu ditunggu oleh kalangan pondok pesantren yang berbasis Al Qur’an dari provinsi lain. Momen STQH nasional tersebut jadi pijakan Kafilah Jateng untuk melompat pada kejuaraan Tilawatil Quran tingkat internasional.
“Yang mana Indonesia ini menjadi bagian penting untuk pengembangan dan pendidikan Al Quran,” ucap Taj Yasin.
Gus Yasin sapaan akrab Wakil Gubernur Jateng, menerangkan, ajang STQH bukan hanya sebatas pada pembacaan tajwidnya. Akan tetapi juga bagaimana memaknai, mengartikan, menjelaskan tentang kandungan Al Quran dengan hadisnya.
“Ini yang perlu kita angkat, tunjukkan. Alhamdulillah Jawa Tengah selalu mengapresiasi tentang kajian dan pembelajaran Al-Qur’an. Baik yang ada di pondok pesantren maupun yang di lembaga-lembaga lain,” katanya.
Idham Khalid, mahasiswa asal Kabupaten Pati, yang jadi peserta mengatakan, kesiapannya dan tinggal mematangkan hasil latihannya selama beberapa waktu sebelumnya. Dia akan mengikuti cabang kompetisi hafalan 500 hadits tanpa diikuti sanad.
Sementara Rendra Lintang Prasojo, siswa Madrasah Tsawaniyag (Mts) asal Kabupaten Kebumen mengatajan akan mengikuti cabang ko petisi tilawah anak-anak.
“Insya Allah siap,” kata dia.***