Program Beasiswa Pesantren Obah, FISIP UNDIP Bukakan Jalan Santri ke Universitas Global

0

SEMARANG – Mendukung program Pesantren Obah, salah satu program andalan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan wakilnya Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), untuk memberangkatkan santri kuliah ke luar negeri melalui beasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (FISIP UNDIP), kembali menunjukkan komitmennya dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Yakni melalui kegiatan pengabdian internasional di berbagai lembaga pendidikan keagamaan di Jawa Tengah. Salah satu kegiatan terbaru dilaksanakan di Pesantren Al Kamal, Kebumen, Jawa Tengah.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pengabdian internasional sebelumnya yang digelar di MTsN 3 Tegal, yang diikuti oleh lebih dari 600 siswa dan 20 guru. Di Pesantren Al Kamal, kegiatan serupa melibatkan 160 peserta yang terdiri dari para siswa MA, SMK, MTs, serta para guru di lingkungan pesantren.

Dalam kegiatan ini, FISIP UNDIP menghadirkan pembicara utama Dr. Nor Ismah dari National University of Singapore. Dr. Nor Ismah berbagi pandangan terkait pentingnya kesetaraan gender dan peran pendidikan tinggi dalam menciptakan peluang yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya perempuan di lingkungan pendidikan keagamaan.

Selain itu, dosen FISIP UNDIP, Nuriyatul Lailiyah, turut hadir sebagai pembicara. Ia menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat menginspirasi lebih banyak siswa dan santri untuk tidak ragu mengejar pendidikan setinggi-tingginya.

“Semangat pengabdian ini sejalan dengan visi UNDIP untuk terus memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat,” ujarnya.

Seluruh pembicara juga mendorong para santri untuk memiliki semangat studi di luar negeri baik di wilayah Timur Tengah, Eropa, Amerika, Australia, maupun Asia. Keberadaan santri di luar negeri selain di Timur Tengah juga sangat diharapkan untuk berdakwah terkait Islam Moderat sekaligus menjadi pengajar bagi diaspora.

Antusiasme para peserta, baik di MTsN 3 Tegal maupun di Pesantren Al Kamal, terlihat jelas dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang aktif selama sesi berlangsung. Hal ini mencerminkan tingginya semangat para siswa dan santri dari lembaga pendidikan keagamaan untuk terus belajar dan berkembang, meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan.

Nuriyatul Lailiyah menambahkan, melalui pengabdian internasional ini, FISIP UNDIP tidak hanya menyebarkan nilai-nilai SDGs terkait pendidikan berkualitas dan kesetaraan gender. Tetapi juga memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga pendidikan keagamaan dalam mencetak generasi yang unggul, inklusif, dan berdaya saing tinggi.

Wahid Abdulrahman, anggota Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Jawa Tengah, yang hadir dalam forum ini menyampaikan dukungan konkret dari Pemerintah Provinsi Jateng dalam bentuk beasiswa bagi para santri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Pak Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Wakilnya Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) memiliki komitmen kuat terhadap peningkatan kualitas santri dan pesantren dengan berbagai program yang dikemas dalam “Pesantren Obah”. Di dalamnya ada program beasiswa untuk santri dan pengasuh pesantren bisa kuliah ke luar negeri,”kata Wahid.

Sebagai informasi, program beasiswa tersebut berlaku tahun 2026. Sudah diluncurkan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Wakilnya Taj Yasin Maimoen saat peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kudus, Selasa, (21/10/2025).

Jenis program beasiswa yang diberikan, antara lain beasiswa S1 dalam negeri berupa biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) semester 1-8 di universitas yang ada di Jawa Tengah, meliputi bidang kedokteran, pertanian, sains, teknologi, teknik, matematika, dan keislaman.

Lalu, beasiswa pendidikan vokasi dan S1 luar negeri bidang saintek. Negara tujuannya antara lain Turki, India, Jepang, Korea Selatan, dan China. Selanjutnya, terdapat beasiswa S1 luar negeri untuk double degree bidang sains dan teknologi serta S1 luar negeri bidang keislaman. Kemudian, beasiswa S2 dalam negeri untuk bidang keislaman, humaniora, dan saint.

“Beasiswa tidak hanya dilakukan kepada pendidikan formal di dalam negeri tetapi termasuk di luar negeri. Dengan program yang namanya Pesantren Obah, 5.570 pesantren di Jawa Tengah akan kita openi,”ucap Gubernur.*

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights