PLN Pastikan 100 Persen Desa di Jateng dan DIY Sudah Berlistrik, Fokuskan Ekspansi ke Grumbul dan Energi Hijau

SEMARANG – Dalam momentum Hari Listrik Nasional ke-80, PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya dalam pemerataan akses listrik hingga ke pelosok negeri.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bramantyo Anggun Pambudi, memastikan bahwa seluruh desa di wilayah Jateng dan DIY kini telah 100 persen terlistriki.
“PLN sudah berdiri selama 80 tahun, dan kami bisa sampaikan bahwa rasio desa berlistrik sudah mencapai 100 persen. Di Jawa Tengah ada 8.563 desa, dan di DIY sebanyak 438 desa, semuanya sudah mendapat aliran listrik dari PLN,” ujar Bramantyo, Senib 27 Oktober 2025.
Meski demikian, lanjutnya, PLN masih terus berupaya meluaskan akses listrik ke grumbul-grumbul — yakni permukiman kecil yang merupakan perluasan dari desa induk dan dihuni oleh puluhan kepala keluarga.
“Yang belum berlistrik bukan lagi desanya, tetapi grumbul. Ini menjadi fokus kami saat ini, terutama di wilayah DIY yang memiliki banyak grumbul,” jelasnya.
Menurut Bramantyo, pemerataan listrik juga diarahkan untuk menjangkau keluarga prasejahtera agar tidak ada lagi masyarakat yang tertinggal dari akses energi. “Keluarga prasejahtera merupakan salah satu sasaran kami. PLN mengemban amanah pemerintah untuk meratakan akses ketenagalistrikan sampai ke ujung-ujung desa,” ujarnya.
Pasokan Listrik Aman, Peluang Investasi Terbuka Lebar
Terkait dengan kondisi pasokan, Bramantyo memastikan sistem kelistrikan di Jawa Tengah dan DIY dalam kondisi aman dan andal.
“Pasokan listrik di wilayah Jateng dan DIY sangat memadai. Dari total kapasitas pembangkit sekitar 9.000 MW, yang baru terutilisasi sekitar 5.600 MW. Artinya, masih ada ruang besar bagi investor dan industri yang ingin mengembangkan kawasan di Jawa Tengah,” terangnya.
Beban puncak sistem kelistrikan, kata Bramantyo, tercatat mencapai 5.600 MW pada 14 Oktober 2020, dengan kontribusi sektor bisnis mencapai sekitar 20–30 persen dari total konsumsi.
Dorong Energi Hijau dan Investasi Swasta
Dalam mendukung target nasional transisi energi, PLN juga berkomitmen mempercepat pengembangan pembangkit ramah lingkungan.
“Dalam RUPTL 2025–2034, PLN menargetkan penambahan kapasitas sebesar 69,5 gigawatt (GW), di mana 76 persen di antaranya berasal dari pembangkit hijau (green energy),” jelasnya.
Transformasi ini, lanjut Bramantyo, merupakan langkah PLN untuk menyediakan listrik yang lebih bersih dan berkelanjutan. “Kami ingin memastikan bumi ini tetap baik bagi anak dan cucu kita,” katanya.
Ia menambahkan, Jawa Tengah kini menjadi salah satu daerah yang aktif menarik investasi sektor energi. Dari total pembangkit 45 MW di wilayah ini, sekitar 50 persen kontribusinya berasal dari pihak swasta.
Ekosistem Kendaraan Listrik Tumbuh 300 Persen
PLN UID Jateng dan DIY juga terus memperkuat ekosistem kendaraan listrik. Pertumbuhan kendaraan listrik di wilayah ini, kata Bramantyo, meningkat pesat dalam dua tahun terakhir.
“Pertumbuhan konsumsi listrik dari SPKLU maupun charging station meningkat hingga 300 persen. Ini menunjukkan masyarakat mulai peduli dan beralih ke kendaraan listrik,” ujarnya.
Untuk mendukung tren ini, PLN telah menyiapkan infrastruktur SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di berbagai titik strategis.
“Di seluruh rest area sudah tersedia SPKLU, dan kini kami juga memiliki SPKLU Center dengan lebih dari 10 nozzle di satu lokasi. Saat ini sudah ada dua titik SPKLU Center di Jateng, dan total SPKLU tersebar di seluruh rest area serta kantor PLN,” papar Bramantyo.
PLN Siaga Hadapi Musim Hujan
Menjelang musim penghujan, PLN memastikan kesiapsiagaan terhadap potensi gangguan kelistrikan, terutama di wilayah Pantura yang rawan bencana banjir.
“Kami selalu berkoordinasi intensif dengan BPBD, Basarnas, dan perangkat daerah melalui berbagai kanal, termasuk WhatsApp grup, untuk memastikan penanganan kebencanaan sesuai SOP,” ujarnya.
Bramantyo menegaskan, keselamatan tetap menjadi prioritas utama dalam operasional PLN. “Pemadaman hanya dilakukan jika kondisi benar-benar tidak memungkinkan demi keselamatan masyarakat dan petugas. Namun hingga saat ini, seluruh sistem PLN di Jateng dan DIY beroperasi normal tanpa gangguan berarti,” tegasnya.
Komitmen Berkelanjutan untuk Negeri
Menutup pernyataannya, Bramantyo menekankan bahwa komitmen PLN tidak berhenti pada penyediaan listrik semata, tetapi juga memastikan keberlanjutan energi yang bersih dan inklusif.
“PLN hadir bukan hanya untuk menyalakan lampu, tapi juga untuk menerangi masa depan bangsa dengan energi yang lebih hijau dan merata,” pungkasnya.*
