Bangkitkan Kejayaan Ukir Jepara, BI Jateng Perkuat Sinergi dengan Pemkab Jepara

0

Semarang – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Jepara, Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara, Komunitas Ukir Jepara, dan Konsorsium Jepara Gerak menggelar kegiatan Jepara International Furniture Buyer Weeks (JIF-BW) Gayeng 2025 dengan tema “The World Carving Center” pada 9 s.d 23 Maret 2025 di Gedung Wanita Jepara.

Kegiatan ini merupakan pelaksanaan tahun ketiga yang juga menjadi agenda road to Pameran UMKM Gayeng Mei 2025 mendatang.

Rangkaian JIF-BW terdiri dari pameran produk mebel, Jepara International Furniture Carving Contest (JIFCC) Gelar Karya, Buyers Night, dan seminar sertifikasi halal produk barang gunaan yaitu mebel. Adapun pameran diikuti oleh 67 (enam puluh tujuh) peserta, sementara kontes ukir (JIFCC) diikuti oleh 99 peserta luring maupun daring.

Sementara itu, untuk agenda seminar sertifikasi dilakukan bekerja sama dengan Halal Center UNISNU Jepara dalam rangka mempersiapkan produk mebel Jepara masuk ke pasar internasional, seperti negara-negara di Timur Tengah.

Dalam acara Buyers Night, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Ibu Andi Reina Sari, menyampaikan peran penting industri mebel dan furniture serta UMKM yang terlibat bagi PDRB Jawa Tengah. Selain itu juga disampaikan bahwa diperlukan dukungan penuh untuk mendorong ekosistem industri mebel baik dari sisi hulu hingga hilir.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Jepara, Witiarso Utomo, menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder yang mendukung kegiatan JIF-BW 2025 dan berharap bahwa kegiatan tersebut dapat mengembalikan kejayaan Jepara sebagai kota ukir yang merupakan warisan budaya sekaligus menjadi sumber pertumbuhan ekonomi daerah.

Selanjutnya, Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mengharapkan agar Jepara sebagai pusat industri mebel dan ukiran sejak abad 15 dapat senantiasa meningkatkan keunggulan dan daya saing sebagai karya seni.

“Ke depan, ukir Jepara akan diperjuangkan menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) dunia UNESCO melalui kerjasama dengan stakeholders terkait. Sehingga, diperlukan eksplorasi keunikan/diferensiasi produk seni ukir Jepara guna mengakselerasi proses WBTB tersebut,” ujarnya.

Dalam acara Buyers Night, disampaikan pula penghargaan kepada sejumlah pengukir yang terpilih dengan kategori utama penilaian terdiri dari figur dan potret, artefak historis, ukiran tiga dimensi penuh, ekspresi dan gaya hidup, diorama edukatif sebagai media komunikasi serta dekoratif dan ornamen. Penilaian dilakukan oleh 3 (tiga) orang dewan juri yaitu Husen Hendriyana dari Institut Seni Budaya Indonesia, Bandung, Bambang Paningron dari Universitas Gadjah Mada, serta Putu Sutawijaya, dari ISI Yogyakarta.

Berbagai upaya yang telah dilakukan melalui rangkaian kegiatan JIF-BW ini diharapkan dapat menarik minat buyer luar negeri untuk mendukung kinerja ekspor di Jawa Tengah sekaligus makin mengukuhkan Jepara sebagai pusat ukir dunia. Ke depan, sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholder juga diharapkan akan semakin solid dalam meningkatkan daya saing industri mebel Jepara.***

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights