Bank Raya Tanam 3.500 Mangrove di Pesisir Semarang
Semarang – Bank Raya, bank digital bagian dari BRI Group menanam sebanyak 3.500 bibit pohon mangrove di kawasan pesisir Mangunharjo, Kota Semarang, Jumat 13 Juni 2025.
Penanaman pohon mangrove ini dilakukan Bank Raya bersama pegiat lingkungan Bakau Manfaat Universal Foundation (BakauMU) dan masyarakat sebagai bagian dari program CSR Pantura Green Belt untuk melindungi ekosistem pesisir pantai pantura tetap lestari.
Kegiatan ini turut dihadiri Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Kota Semarang, Zulaekha, Community Branch Leader Bank Raya Semarang, Zulkarnain, Sekjen Yayasan Bakau Manfaat Universal, Andri Setiadi, Lurah Kelurahan Mangkang Wetan, Beni Irawan Sudewo, dan Ketua Komunitas petani Kelompok Ngebruk Lestari (KENARI), Anwar Nuardi.
Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan, penanaman pohon ini merupakan langkah konkrit dan komitmen Bank Raya untuk menjaga kelestarian lingkungan dan komitmen penerapan Enviroment, Social & Governance (ESG).
Penanaman pohon ini juga menjadi rangkaian dari program Mission VGNZ Program (MVP) Aksi Tanam 1000 Kebaikan yang mengajak nasabah untuk ikut berkontribusi dalam penanaman bakau dari setiap transaksi keuangan mereka di Raya App. Tahap pertama ini, sebanyak lebih dari 1.400 nasabah telah berpartisipasi dalam program tersebut.
“Kami berharap melalui Aksi Tanam 1000 Kebaikan ini kita semua dapat memberikan dampak positif baik bagi nasabah Bank Raya, masyarakat Indonesia dan tentu saja bagi kelanjutan bumi,” ujarnya.
Dia mengatakan, Bank Raya juga turut mengajak pelaku UMKM lewat digaungkannya literasi keuangan digital kepada masyarakat sekitar, agar mereka dapat mengelola keuangan personal dan usaha lebih baik dan diharapkan dapat membantu produktivitas usaha mereka, sekaligus menerapkan praktis bisnis ramah lingkungan dengan memanfaatkan bank digital.
Komitmen Bank Raya menerapkan nilai-nilai ESG terus diperkuat melalui penerapan di praktik bisnis dan operasional Bank Raya secara keseluruhan, seperti mendukung adanya inovasi produk yang dapat membantu mengurangi dampak lingkungan yang selaras dengan prinsip green banking.
Melalui penerapan green banking, Bank Raya terus melakukan upaya untuk memperkuat kemampuan manajemen risiko bank khususnya yang terkait dengan lingkungan hidup dan meningkatkan portofolio pembiayaan ramah lingkungan seperti di bidang energi terbarukan dan efisiensi energi.
Seperti yang tercermin pada tahun 2024, penyaluran kredit pada Kelompok Usaha Berkelanjutan/UMKM meningkat dari Rp2,89 triliun menjadi Rp2,97 triliun. Untuk mendukung ESG Bank Raya juga melakukan perhitungan jejak karbon yang dihasilkan dari seluruh kegiatan operasional.
Selama Tahun 2024, Bank Raya menghemat penggunaan air sebesar 8,47%, serta mengurangi limbah operasional berupa penggunaan kertas sebesar 0,47 Ton, dan penghematan konsumsi BBM yang mengalami penurunan sebesar 29,04% dibandingkan tahun 2023.
Dengan berbagai inisiasi tersebut, Bank Raya masuk ke dalam indeks ESG Sector Leader oleh KEHATI. Terpilihnya PT Bank Raya Indonesia Tbk. sebagai konstituen Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI menunjukan PT Bank Raya Indonesia Tbk. memiliki komitmen untuk melakukan upaya pengelolaan manajemen berkelanjutan yang peduli terhadap lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik.
“Bank Raya akan terus berkomitmen dalam jangka panjang untuk melakukan upaya pengurangan emisi serta dampak buruk lain bagi lingkungan yang sejalan dengan prinsip green banking. Kami juga terus berkomitmen untuk semakin mengukuhkan langkah kami menjadi bank digital utama yang memberikan solusi keuangan digital dengan akses terluas bagi masyarakat Indonesia serta kami juga berkomitmen untuk terus mendorong percepatan penetrasi perbankan digital dengan mengedukasi masyarakat, agar mereka dapat mengelola keuangan secara optimal dan digitalize,” jelasnya.
Sementara itu, pegiat lingkungan dari BakauMU, M. Kemal Pasha mengatakan, akan terus melakukan pengawasan penanaman pohon mangrove tersebut agar bisa tumbuh maksimal dan memberikan manfaat lebih kepada masyarakat.
“Pohon mangrove ini pertumbuhan akarnya menjadi kuat cukup lama bisa sampai tiga tahun. Untuk itu kami dari awal akan terus melakukan pengecekan rutin agar dapat tumbuh baik,” pungkasnya.***