BBM Naik, Hadapi Inflasi Seperti Perang Semesta
SEMARANG, ZONAPASAR.COM –
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengajak semua pihak, pemangku kepentingan, stakeholders kompak dalam mengatasi inflasi atau kenaikan harga.
Ibaratnya, upaya mengatasi inflasi seperti “perang rakyat semesta” yang melibatkan semua pihak. Hal ini karena inflasi bukanlah masalah orang per orang. Melainkan masalah bangsa.
Apa Itu Inflasi? Inflasi adalah proses meningkatnya harga secara umum dan terus-menerus sehubungan dengan mekanisme pasar yang dipengaruhi banyak faktor, seperti peningkatan konsumsi masyarakat, likuiditas di pasar yang berlebih sehingga memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, hingga ketidaklancaran distribusi barang.
Apa saja jenis jenis inflasi? Inflasi berdasarkan Sifatnya Menurut Nopirin (1987), inflasi berdasarkan sifatnya terbagi 3 kategori, yakni: inflasi merayap (creeping inflation), inflasi menengah (galloping inflation), serta inflasi tinggi (hyper inflation).
Kapan suatu negara dikatakan inflasi? Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun). Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun) Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun) Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun).
Bagaimana posisi Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Inflasi Juli 2022 tercatat sebesar 0,64 persen secara bulanan, lebih tinggi dibandingkan periode Juni 2022 yang sebesar 0,61 persen. Sementara itu, secara tahunan sebesar 4,94 persen, lebih tinggi dari Juli 2021 yang sebesar 4,35 persen.
Apa yang menjadi penyebab terjadinya inflasi? Penyebab Inflasi, yang utama disebabkan oleh permintaan yang timbul karena adanya pertambahan jumlah uang beredar dalam jangka pendek.
Bertambahnya jumlah uang yang beredar jangka pendek ini bisa berdampak terhadap suku bunga bisa mengalami penurunan sehingga jumlah konsumsi dan investasi meningkat secara keseluruhan.
Kapan dapat dikatakan inflasi terjadi? Inflasi adalah situasi yang terjadi karena adanya sebuah kenaikan harga. Kenaikan harga tersebut terjadi secara umum. Sebuah kondisi dapat dikatakan sebagai inflasi jika pada kondisi tersebut harga akan naik secara terus menerus.
Apa akibatnya dari timbulnya permasalahan inflasi ? Dampak selanjutnya yakni inflasi juga dapat berdampak terhadap ekspor negara. Kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang ketika mengalami inflasi, karena biaya ekspor akan lebih mahal. Selain itu, daya saing barang ekspor juga mengalami penurunan, yang pada akhirnya pendapatan dari devisa pun berkurang.
Apa saja kerugian akibat inflasi ? Dampak negatif inflasi, harga barang – barang dan jasa naik. Nilai dan kepercayaan terhadap uang turun atau berkurang. Menyebabkan efek spekulasi antara lain, menimbun barang dan membeli valuta asing. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar. Kesadaran masyarakat untuk menabung berkurang.
“Perang Rakyat Semesta”
Kita sepakat dengan pernyataan Luhut, upaya menghadapi inflasi ini harus dilakukan secara terintegrasi seperti upaya menangani pandemi Covid-19. Syaratnya, jika semua kompak dan tidak saling menyalahkan, upaya tersebut akan membuahkan hasil positif. Ini persoalan bangsa bukan persoalan perorangan atau kelompok.
Kata kompak seperti bahasa tentara itu perang rakyat semesta, semua komponen bersatu padu mengahadapi inflasi. Langkah ini perlu karena inflasi dapat menghambat ekspor. Ketika terjadi inflasi, daya saing barang ekspor berkurang. Hal itu terjadi karena harga barang ekspor semakin mahal. Inflasi dapat menyulitkan kedua belah pihak, baik pihak eksportir maupun pihak negara. Negara mengalami kerugian karena daya saing barang ekspor berkurang.
Idealnya, yang harus dilakukan menghadapi inflasi hidup hemat. Saat harga melambung mulai berhemat dengan cara membeli kebutuhan seperlunya saja, terutama kebutuhan pokok. Atur ulang pos pengeluaran. Tidak ada salahnya, mulai siapkan dana darurat. Syukur – syukur berinvestasi dan menabung, walau terasa berat. Usahakan mencari pendapatan lain.
Langkah Pemerintah
Kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi inflasi, selain kebijakan fiskal dan moneter, cara mengatasi inflasi oleh pemerintah juga dapat dengan meningkatkan hasil produksi, mempermudah masuknya barang impor, menstabilkan pendapatan masyarakat (tingkat upah), menetapkan harga maksimum, serta melakukan pengawasan dan distribusi barang.
Langkah yang ditempuh untuk mengatasi inflasi dengan cara melakukan kebijakan moneter antara lain, kebijakan operasi pasar terbuka. Termasuk kebijakan diskonto, adalah sebuah kebijakan dari bank sentral yang mempunyai fungsi dalam menambah ataupun mengurangi jumlah uang yang beredar pada kalangan Masyarakat. Serta kebijakan cadangan kas, adalah kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan cadangan kas minimum yang dimiliki bank-bank umum. Cadangan kas minimum adalah jumlah cadangan kas yang tidak boleh dipinjamkan bank umum kepada masyarakat.
Kenapa inflasi harus dijaga ? Pertama, inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun. Kedua, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Mengapa inflasi yang tinggi dan sedang tidak boleh terjadi pada suatu Negara ?
Inflasi sedang bisa membahayakan kegiatan perekonomian karena inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap.
Apakah inflasi dapat dihilangkan ? Inflasi merupakan suatu gejala ekonomi yang tidak dapat dihilangkan dengan tuntas, apalagi baru saja BBM bersubsidi naik, maka usaha-usaha yang dilakukan biasanya hanya sebatas mengurangi dan mengendalikannya. Usaha yang dilakukan pemerintah dan bank sentral untuk mengendalikan inflasi adalah melalui kebijakan moneter, fiskal, dan non moneter.
Walau inflasi lebih banyak merugikan, terutama kalangan bawah, namun bagi sebagian justru diuntungkan karena inflasi. Pihak-pihak yang diuntungkan akibat terjadinya inflasi antara lain, Para pengusaha, pada saat sebelum terjadinya inflasi telah memiliki persediaan produksi barang yang siap dijual dalam jumlah besar.
Para pedagang, dengan terjadinya inflasi menggunakan kesempatan memainkan harga barang. Maka, menghadapi inflasi dan mengelolanya harus kompak, sebagaimana “Perang Rakyat Semesta”. Kenapa, karena yang diuntungkan dengan adanya inflasi hanya segelintir orang disbanding dengan masyarakat, rakyat secara luas. (Penulis : Pudjo Rahayu Risan, Pengamat Kebijakan Publik)