Berobat ke Puskesmas Pakai JKN-KIS Antri, dan Jam Pelayanan Terbatas Sudah Tidak Jamannya Lagi
SEMARANG – Puskesmas Pudakpayung, sebagai salah satu dari 37 Puskesmas di Kecamatan Banyumanik yang ada di Kota Semarang, terus berbenah diri, untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khususnya di wilayah kerja kerja puskesmas yaitu Kelurahan Pudakpayung dan Gedawang dengan potensial penduduk kurang lebih sekitar 33.000 jiwa.
Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi warga khususnya peserta JKN-KIS, Puskemas Pudak Payung melakukan berbagai INOVASI seperti hadirnya Aplikasi PUSTAKA (Puskesmas Tanpa Antrian Kota Semarang) Aplikasi yang diluncurkan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang diluncurkan sebagai salah satu solusi permasalahan lamanya antrian di Puskesmas diseluruh Puskesmas di Kota Semarang.
“Jadi pasien apabila ingin berobat ke puskesmas Pudak Payung bisa jauh-jauh hari mendaftarkan jadwal pengobatannya melalui Aplikasi PUSTAKA yang bisa didownload di Playstore, maupun melalui sms dan whatsapp PUSTAKA Puskesmas Pudakpayung Semarang, untuk yang melalui whatsapp pendaftaran dimulai maksimal h-3 sebelum kunjungan” kata Fina Lutfiya Rahmi Kepala Puskesmas Pudakpayung Semarang.
Rata-rata jumlah pengguna aplikasi PUSTAKA di puskesmas pudakpayung mecapai 200 pasien perbulan, yang diharapkan akan terus meningkat. Mengingat pasien yang telah mendaftar melalui aplikasi PUSTAKA sudah mendapat nomor antrian, sehingga ketika datang hanya perlu melapor ke petugas untuk check-in.
Mulai 1 Juli 2019, Puskesmas Pudakpayung telah merubah jam layanannya menjadi lebih panjang dengan harapan makin banyak peserta JKN-KIS dan masyarakat yang dapat memanfaatkan layanan Puskesmas Pudakpayung.
“Untuk sementara di bulan Juli jam pelayanan full yang kami buka baru poli umum, nanti di September akan dibuka full untuk poli gigi. Sehingga jam pelayanan di puskesmas untuk hari senin sampai kamis dimulai jam 7 pagi sampai jam 5 sore, hari jumat jam 7 pagi sampai 3 sore, dan untuk hari sabtu dimulai dari jam 7 pagi sampai jam 12 siang” tambah Fina.
Perlu diingat bagi pasien yang akan berobat, untuk jam loket pendaftaran pengobatan ditutup 1 jam sebelum jam pelayanan usai, sehingga pasien diharapkan untuk bisa mendaftar tepat waktu agar bisa teteap dilayani.
“Kami dari BPJS Kesehatan memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada pemerintah daerah dan petugas pelayanan kesehatan khususnya di Puskesmas, atas kontribusinya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakan khususnya peserta JKN-KIS, harapannya dengan inovasi-inovasi ini para pasien yang sedang sakit merasa nyaman dan puas untuk berobat di faskes tingkat pertama, sehingga tanpa berobat ke rumah sakitpun segala keluhan akan sakit sudah tuntas” kata Asri Wulandari Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Semarang.
Selain itu di tahun 2019 puskesmas Pudakpayung ada penambahan tenaga kesehatan sehingga saat ini memiliki 4 dokter, 3 dokter gigi,3 bidan dan 5 perawat, harapannya ingin meningkatkan pelayanan bagi peserta JKN-KIS maupun masyarakat, walaupun hampir rata-rata pasien disini merupakan peserta JKN-KIS hanya sekitar 5% warga yang mungkin belum memiliki kartu JKN-KIS
“Kamipun berupaya untuk memberikan himbauan dan edukasi kepada masyarakat untuk segera mendaftar ke program JKN-KIS, dan melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dimana petugas dari puskesmas akan turun ke rumah-rumah warga untuk melakukan pengecekan kesehatan berupa tensi darah, skrinning TB, penderita gangguan jiwa, dan Diabetes Melitus berdasarkan riwayat keluarga” Kata Fina Lutfiya Rahmi.
Selain melakukan pengecekan kesehatan terhadap warga, petugas PIS-PK juga mendata kepesertaan JKN-KIS, karena keikutsertaan dalam program JKN-KIS termasuk indikator dalam PIS – PK itu sendiri serta sekaligus memberikan kartu JKN-KIS dari program PBI APBD yang sudah terdistribusi ke puskesmas pudakpayung namun belum diambil oleh peserta.
Dengan adanya PIS-PK, akan bisa mengetahui kondisi kesehatan suatu daerah, misalnya di daerah tersebut ada warga yang terkena penyakit tertentu dan perlu mendapatkan penanganan medis segera. dengan harapan nanti bisa menurunkan angka statistik pesakitan dan bersamaan dengan itu juga bertujuan meningkatkan taraf kesehatan dan produktivitas masyarakat. (ZP/07)