Bisnis Hotel di Kota Semarang Ikut Terdampak Virus Corona
SEMARANG – Bisnis hotel di Kota Semarang ikut terkena dampak penyebaran virus corona, yang sudah masuk ke Indonesia. Okupansi sejumlah hotel di Ibu Kota Jawa Tengah ini pun mengalami penurunan cukup signifikan.
Sales Executive Citra Dream Hotel Semarang, Vincentia Litha mengatakan, okupansi hotel tempatnya bekerja telah mengalami penurunan akibat merebaknya virus tersebut.
“Sangat berpengaruh, okupansi kami mengalami penurunan sampai 20 persen. Padahal jika dilihat dari data tahun lalu, dibulan yang sama okupansi hotel diangka 70 persen. Saat ini okupansi hanya diangka 50 persen,” katanya, Kamis (12/3/20).
Dia mengatakan, imbas virus tersebut mulai sangat terasa pada minggu terakhir pada Februari lalu. Padahal Januari hingga pekan ketiga Februari belum ada dampak signifikan.
“Beberapa biro travel pun ada yang membatalkan pesanan, padahal mayoritas tamu kami 50 persennya berasal dari biro travel,” ucapnya.
Public Relations Hotel Ciputra Semarang, Shela Tiara mengemukakan, virus tersebut juga membuat event yang sudah direncanakan terpaksa ditunda. Keputusan dilakukan dengan alasan peningkatan kewaspadaan dan meminimalisir resiko terkena virus tersebut.
“Ada beberapa institusi yang memilih menunda pelaksanaan acaranya di Semarang,” jelasnya.
Penurunan okupansi dialami pula di Hotel Ciputra Semarang, yang biasanya menjadi jujukan kalangan ekspatriat untuk menginap.
“Misalnya tamu dari Cina dan Jepang, saat ini sangat berkurang, belum lagi dari negara lainnya. Jumlah tamu ekspatriat sebesar 10 sampai 15 persen dari total okupansi,” katanya.
Untuk mengantisipasi virus tersebut, pihak hotel selalu memberikan himbauan kepada para tamu yang menginap jika merasakan tidak enak badan untuk menghubungi pihak hotel.
Hotel Ciputra memberikan layanan dokter on call selama 24 jam, sehingga tamu yang sakit bias terlayani dan tertangani dengan baik. (ZP/06)