Buka MTQH XXXI, Sekda Harap Kafilah Jateng Siap Menyongsong MTQ Nasional

TEGAL – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) XXXI tingkat Jateng, di Alun-alun Kabupaten Tegal, Senin, 10 November 2025.
Kompetisi akan berlangsung hingga tanggal 13 November 2025 mendatang.
Dalam kesempatan itu, Sekda mengajak semua pihak untuk mampu memaknai arti penting dari Al Qur’an dan hadis. Semua itu harus menjadi bagian yang dipedomani pada kehidupan sehari-hari.
“Sehingga kegiatan ini selain berkompetisi bertilawah secara tartil, tentu saja lebih penting untuk bisa memahami arti dan maknanya,” katanya.
Dalam kehidupan beragama bagi seorang muslim, kata Sekda, memiliki landasan. Yakni Al-Quran dan Hadis. Di dalamnya ada perintah dan larangan dari Allah SWT yang harus dijalankan.
Lanjut Sumarno, MTQH XXXI tingkat Provinsi Jateng 2025 menjadi rangkaian kegiatan MTQ Nasional 2026 yang akan diselenggarakan di Jawa Tengah tahun 2026.
Maka, kata dia, ajang tingkat provinsi kali ini bisa menjadi persiapan untuk berkompetisi sebagai tuan rumah MTQ Nasional 2026.
“Mohon bisa dioptimalkan potensi dari para peserta, sehingga nanti akan terpilih kafilah-kafilah yang akan mewakili Jawa Tengah di dalam kegiatan MTQ Nasional tahun 2026,” ucapnya.
Dengan persiapan yang matang, harapannya Jawa Tengah bisa menjadi juara umum pada MTQ Nasional 2026.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Saiful Mujab, mengatakan, MTQH 2026 berbeda dengan tahun sebelumnya. Kali ini menggabungkan cabang Al-Hadis untuk dimusabaqahkan bersama cabang dan golongan yang ada dari MTQ.
“Sehingga harapannya dapat menjaring calon peserta yang akan diikutsertakan di MTQ Nasional tahun 2026 maupun STQ tahun 2027,” katanya.
Untuk diketahui, MTQH XXXI 2025 tingkat Provinsi Jateng ini diikuti 900-an peserta dari 35 kabupaten se-Jawa Tengah yang berkompetisi pada 9 cabang dan 27 golongan. Dewan hakim yang akan melakukan penilaian sebanyak 57 orang. Terdiri dari mantan juara provinsi nasional maupun internasional.*
