Dinkop Jateng Resmikan Galeri UKM di Bandara Ahmad Yani
SEMARANG – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) meresmikan galeri UKM di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Selasa (5/3).
Pembukaan galeri itu ditujukan untuk semakin mengenalkan produk sekaligus menarik minat masyarakat luas.
Adapun produk yang terdapat di Galery UKM sendiri di antaranya seperti produk fashion, kerajinan tangan, makanan, minuman, dan masih banyak lainnya.
Menurut Kepala Dinkop Jateng, Ema Rachmawati, produk yang terdaftar di Galeri UKM ini kurang lebih sekitar 700 produk.
Disebutnya, produk-produk yang ada di galeri tersebut telah melalui proses akurasi, baik melaporkan sisi kualitas produknya dan kemasan kepada pihak Dinkop Jateng.
“Tujuan hadirnya Galeri UKM di Bandara Ahmad yani adalah kami ingin memperkenalkan produk UKM yang ada di Jawa Tengah. Karena lokasinya yang cukup strategis banyak terdapat aktivitas masuk dan keluar Jawa Tengah,” ujarnya, Selasa (5/3).
Meski demikian, lanjutnya, masih terdapat kesempatan bagi UKM lain yang ingin memasarkan produknya di Galeri UKM Bandara Ahmad Yani Semarang. Dengan catatan, mereka mau memperbaiki dari segi kualitas dan kemasan, kalau sudah oke pihaknya akan memfasilitasi untuk bisa masuk di Geleri UKM ini.
“Membahas masalah target dari awal membuka pada hari Jumat sampai sekarang, rata-rata per hari bisa menghasilkan antara Rp 750.000 sampai Rp 1 juta,” ujarnya.
Pihaknya berharap masyarakat yang datang ke Bandara Ahmad Yani Semarang, tertarik untuk melihat dan membeli produk-produk yang tersedia di Galeri UKM. Sehingga produk-produk yang berasal dari Jateng ini juga semakin dikenal.
“Kebetulan masih dalam rangka pembukaan Galeri UKM, kami mengadakan promo diskon untuk semua produk mulai hari Selasa (5/3) – Rabu (13/3) diskon 15 persen sampai 20 persen,” jelasnya.
Dilanjutkan, ke depan pihaknya akan memperluas jaringan Galeri UKM di Rest Area, dengan membidik kawasan mulai Brebes sampai Sragen total kurang lebih sekitar 30 titik.
“Penyewaan lokasi Galeri UKM ini difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Baik dari sewa tempat, listrik, dan lain-lain sehingga UKM tinggal masuk saja. Namun untuk kebersihan dan keamanan tanggungjawab dari UKM sendiri,” tandasnya. (ZP/07)