Gandeng Catherine Pandjaitan, Sido Muncul Luncurkan Iklan Baru Tolak Linu
ZONAPASAR.COM, SEMARANG- PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, meluncurkan iklan TVC terbaru produk Tolak Linu. Masih dalam rangkaian Peringatan G30S/PKI, kali ini Sido Muncul menggandeng Catherine Pandjaitan, anak dari salah satu Pahlawan Revolusi, Mayjen TNI (Anm.) Donald Izacus (D.I.) Pandjaitan, sebagai bintang iklan.
Iklan dengan tema ‘Tanpa Memaafkan Tidak Ada Masa Depan’ ini tidak hanya untuk memperkenalkan produk, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya memaafkan dan membangun masa depan yang lebih baik. Catherine Pandjaitan pun dipilih karena kisah inspiratifnya yang mencerminkan nilai-nilai perdamaian.
Berawal saat Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat merasa tersentuh dengan kebesaran hati Catherine telah berdamai dengan peristiwa G30S/PKI yang sudah merenggut nyawa ayahnya. Dalam suatu podcast, Catherine menceritakan bagaimana ia telah memaafkan semua pelaku meskipun mengalami trauma yang mendalam karena menyaksikan langsung ayahnya dieksekusi.
“Saya merasa tersentuh ketika melihat tayangan dari sebuah podcast yang menghadirkan Ibu Catherine Pandjaitan sebagai narasumbernya. Beliau mengatakan, hidupnya menjadi tenang dengan memaafkan semua pelaku yang terlibat dalam pembunuhan terhadap ayahnya, bahkan bisa menjalin hubungan baik dengan keluarga para pelaku pembunuhan ayahnya saat mereka datang untuk minta maaf kepadanya. Begitu luas hatinya bisa memaafkan semua pelakunya,” kata Irwan.
Irwan berharap, keluasan hati Catherine bisa menginspirasi banyak orang untuk saling memaafkan dan menjalani hidup lebih harmonis. Melalui iklan terbarunya, Sido Muncul ingin memberikan dampak positif kepada masyarakat.
Pesan moral ini dinilai relevan dengan kondisi masyarakat saat ini yang kerap diwarnai konflik dan perpecahan. Irwan meyakini satu perubahan kecil bisa mengarah pada perubahan yang lebih besar.
“Iklan ini, kita nggak bermimpi banyak-banyak, ada orang satu keluarga saja yang berantem, kemudian akur saling memaafkan, iklan ini sudah berhasil. Semoga tayangan ini nanti akan membuat masyarakat kita itu jangan gampang membenci. Karena kalau menurut saya, masa depan itu nggak ada kalau nggak ada pengampunan,” ujar Irwan.
Menurut Irwan, hal ini juga bisa dikaitkan dalam konteks Indonesia ke depan. Untuk menjadi bangsa yang maju menurutnya, masyarakat Indonesia harus bersatu padu.
“Ya kalau kita di Indonesia ini berantem terus kapan sukses? Padahal kita itu dikasih Tuhan itu apa? Kekayaan alam yang luar biasa. Kekayaan alamnya luar biasa tapi kita berantem terus. Semoga ya niat baik ini terus tergerak hatinya mudah-mudahan nanti 2029 sudah maju,” ungkap Irwan.
Irwan juga menegaskan komitmen Sido Muncul dalam menjalankan bisnis yang bermanfaat sekaligus berkontribusi kepada masyarakat. Misalnya dengan kampanye hal-hal positif dalam iklan produknya, maupun inisiatif lain seperti penanganan masalah katarak, bibir sumbing, dan stunting.
“Dalam berbisnis, goal-nya itu bagaimana kami bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Goal-nya itu sebetulnya itu. Jadi apa saja kami lakukan. Ini kan cuma salah satu ya mendamaikan,” tukas Irwan.
Sementara itu, Catherine Pandjaitan mengaku bersyukur ketika diajak menjadi bintang iklan Sido Muncul yang menginspirasi. Ia pun menyampaikan alasan pada akhirnya memaafkan pelaku yang telah membunuh ayahnya.
Menurutnya, terus memupuk kebencian, hanya akan menciptakan siklus yang tidak sehat. Sebaliknya, memaafkan justru membuat hidup menjadi lebih damai.
“Jadi kalau saya membenci terus, saya tiap hari cekokin anak saya mengenai kebencian. Terus nanti saya umpamanya dipanggil Tuhan, suami saya, anak saya, nanti bisa bisa membawakan cerita ke anaknya, terus ke cucu ke cicit terus ke temen-temen-nya. Mau ke mana nih bangsa Indonesia,” tukasnya.
Ia mengaku khawatir dengan arah bangsa Indonesia ke depan jika hanya kebencian yang terus disebarkan. Karena itu, perempuan 77 tahun ini menilai iklan Sido Muncul menjadi kesempatan dirinya untuk menyebarkan pesan positif bagi generasi berikutnya.
Namun demikian, Catherine pun mengakui proses memaafkan tidaklah mudah. Ia menjelaskan, mencapai kedamaian membutuhkan proses tidak bisa terjadi seketika.
“Ya kita supaya mengerti juga kita pelajari. Lihat. Kenapa ini? Kenapa dia membunuh? Saya kenapa begini? Kita pelajari. Semua itu proses untuk mencapai berdamai. Bukan simsalabim. Berdamai ya toh,” ujarnya.
Seperti diketahui, Tolak Linu sendiri merupakan obat herbal yang mengandung ekstrak herbal dan madu yang digunakan untuk membantu meredakan pegal linu dan nyeri sendi.(zav)