“GANJAR Sales Produk UMKM Jawa Tengah”
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
PERKEMBANGAN UMKM Binaan Dinas Koperasi UKM Prov Jateng pada akhir tahun 2017 sejumlah 133 Juta UMKM telah mampu menyerap tenaga kerja 918 Juta atau meningkat 91,14% dari jumlah serapan tenaga kerja UMKM tahun 2013. Dari sisi asset juga mengalami peningkatan menjadi Rp.26,249 Trilyun atau meningkat 172,46% dari asset tahun 2013. Sedangkat sisi omset sejumlah Rp.49,247 Trilyun meningkat 162,06% dari omset tahun 2013.
Perkembangan ini selain menjadi prestasi juga menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk terus mengawal dan memberikan pendampingan terbaik bagi tumbuh kembangnya UMKM Jawa Tengah. Sebagai penggerak perekonomian rakyat yang riil, tidak menjadi salah bila Pemerintah memberikan fokus pembangunan sektor UMKM ini, melalui kebijakan-kebijakan dan program-program khusus.
Permasalah umum yang terjadi pada UMKM yaitu : Rendahnya akses pembiayaan, Tingkat produktivitas masih belum optimal, Lemahnya kualitas SDM UMKM, Pemasaran masih bersifat sporadis, Pengelolaan manajemen usaha masih sederhana. Telah diuraikan penanganannya dengan berbagai kegiatan yang telah dan akan terus digalakan oleh Pemerintah Provininsi Jawa Tengah.
Sisi Pembiayaan K-UMKM Per 30 November 2017 telah pada proporsi kredit UMKM Jawa Tengah terhadap jumlah pinjaman yang diberikan mencapai 30,82 % atau sebesar Rp. 96,528 Trilyun, angka ini akan terus di genjot dengan program-program pembiayaan yang ramah terhadap segmentasi K-UMKM, peningkatan akses pembiayaan dan perluasan jaringan pembiayaan antara lain dengan program kredit Mitra Jateng 25 Bank Jateng dan penguatan fungsi penjaminan kredit usaha produktif melalui PT Jamkrida Jateng yang saat ini telah menjamin 157.711 terjamin.
Hasil Pendampingan Program Sertifikat Hak Atas Tanah (SHAT) Sektor UKM di Jawa Tengah Tahun 2017 dari jumlah UMK pra SHAT yang didampingi sebanyak 2.896 UMK dan pasca SHAT yang didampingi sebanyak 436 UMK, telah menunjukan realisasi pinjaman penerima SHAT yang mengajukan kredit dalam periode pendampingan SHAT tersebut sebanyak Rp. 7,956 Trilyun,-, capaian ini meningkat 51% dibandingkan realisasi pinjaman SHAT tahun 2016 sejumlah Rp.5,269 Trilyun.
Perkembangan kelembagaan UMKM yang antara lain dapat dilihat dari Pengajuan IUMK Kabupaten/Kota juga telah menunjukan progress yang bagus. Dengan meningkatnya kesadaraan pelaku UMKM mengajukan perijinan IUMK posisi per 7 Pebruari 2018 mencapai 58.772 UMKM menunjukan bahwa aspek legalitas menjadi penting dalam rangka pendampingan dan pengembangan usaha lebih lanjut.
Realiasi pendampingan Sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Merk Dagang/Jasa dan Halal sampai dengan Tahun 2018 mencapai sejumlah 638 HKI dan 494 Sertifikat Halal pada sektor UMKM. Hal ini juga mendorong bahwa pengembangan UMKM perlu dilindungi dan didampingi secara utuh dan simultan serta guna penguatan daya saing produk UMKM.
Dalam pemasaran secara online juga telah dikembangkan cyber umkm Sadewa Market melalui domain sadewamarket.jatengprov.go.id. Saat ini telah bergabung 25.686 UMKM dalam cyber umkm sadewa market dengan jumlah hits (dikunjungi) rata-rata per bulan 221.000 pengunjung. Bahkan dari jumlah tersebut 24,6% diantaranya dikunjungi hitter dari luar negeri. Hal ini juga menunjukan semakin melek teknologi dan go internasional bagi pelaku UMKM Jawa Tengah.
Bahkan Gubernur Ganjar Pranowo dalam berbagai kesepatan terus menawarkan diri sebagai sales bagi produk UMKM di Jawa Tengah, sebagai upaya nyata dari pimpinan pemerintahan di Jawa Tengah serta sebagai bentuk kehadirannya untuk turut memajukan UMKM di Jateng. Gubernur Ganjar mempersilahkan pelaku UMKM Jateng memanfaatkan akun media sosialnya untuk ajang promosi produk unggulan.
Caranya, untuk twitter dan instagram harus posting denagn tagar #JatengGayeng dan mention atau tag akun gubernur. Facebook bisa langsung memasukan foto produk di kolom komentar postingan gubernur.
Tentunya hal ini tidak dipungut biaya alias gratis atau bentuk kekinian jaman now adalah endorse gratis. Gubernur Ganjar juga sering kali saat menikmati kuliner lokal di berbagai daerah kemudian meng-upload di medsos miliknya, sebagai bentuk promosi.
Promosi lainnya adalah Gubernur Ganjar memajang hasil produk UMKM Jateng di ruang kerja dan ruang tamu rumah dinas, ini dimaksudkan jika ada tamu bias sekalian mempromosikan tentang produk-produk unggulan UMKM Jateng. Memakai batik khas daerah di Jateng dan sering menceritakannya saat acara-acara tertentu juga sebagai sarana promosi yang efektif. Menggenakan produk-produk asli unggulan UMKM Jateng agar bias sekalian dipromosikan kepada para tamu lainnya dan masyarakat pada umumnya.
Kebijakan tentang seragam ASN sehari-hari berupa batik dan lurik serta pakaian adat setiap tanggal 15 merupakan gerakan massif kepada seluruh aparatur di Jawa Tengah untuk nguri-nguri dan mempromosikan produk unggulan UMKM Jawa Tengah.
Serta apabila ada tamu-tamu terutama dari luar negeri dan skala nasional Gubernur Ganjar senantiasa memberikan oleh-oleh khas Jawa Tengah baik kuliner ataupun kerajinan hasil UMKM Jateng, sebagai bentuk pembelaan dan promo produk kearifan lokal UMKM Jawa Tengah.
Inilah bentuk Gubernur Ganjar Pranowo dalam menyediakan diri untuk mempromosikan prduk unggulan hasil karya UMKM Jateng yang unik, inovatif dan orisinil. Hal ini tentunya agar posisi UMKM semakin kuat dan mampu bersaing baik secara loka, nasional hingga internasional. Sebab dengan kondisi UMKM yang makin maju, tentu membuat masyarakat lebih mandiri dan sejahtera.(*)