ZONAPASAR.COM, SEMARANG – Setiap perempuan berisiko untuk terkena kanker leher rahim yang disebabkan infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Guna mencegah penyakit tersebut, deteksi dini kanker rahim pada tenaga kerja perempuan di Indonesia sangat penting.
Menteri Tenaga Kerja Indonesia Ida Fauziyah, mengatakan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia bekerjasama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Maju (OASE) melakukan program aksi peningkatan kesehatan tenaga kerja perempuan dalam pencegahan dan deteksi dini kanker pada tenaga kerja perempuan di Idonesia. Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) kepada para tenaga kerja perempuan di PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, di Kawasan Agro Wisata Pabrik Sido Muncul, Bergas, Semarang pada tanggal 8-10 Februari 2022, dengan disiapkan beberapa bilik khusus untuk pemeriksaan.
Jumlah karyawan yang akan mengikuti pemeriksaan IVA sebanyak 500 pekerja perempuan dengan jadwal yang dibuat secara terpisah agar tidak terjadi kerumunan dikarenakan situasi pandemi covid saat ini. Adapun pembagian jumlah pesertanya adalah 250 dihari pertama, 200 dihari kedua, dan 50 peserta dihari ketiga. Pemeriksaan akan dilakukan oleh tim medis dari Direktorat Bina Pengujian K3.
“Kita berharap dengan melakukan Iva test ini produktivitas para pekerja kita lebih baik lagi karena kita bisa melakukan deteksi dini terhadap terjadinya kanker serviks mengingat kanker serviks dan kanker payudara itu penyumbang kematian yang cukup besar di Indonesia. Maka dengan melakukan Iva test ini kita bisa melakukan pemeriksaan dini, sehingga pekerja kita sehat dan produktivitas kita akan naik,” ungkap Ida Fauziyah pada penutupan test IVA, Kamis (10/2) di kawasan Agro Wisata Sido Muncul.
Menurut Ida Fauziyah, teman-teman pekerja yang sudah mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dan masuk dalam program JKN berhak untuk mendapatkan layanan IVA test. Untuk itu para pekerja diminta secara rutin melakukan pemeriksaan ini. Pemeriksaan ini tidak membebani perusahaan, jadi kita hanya mendorong teman-teman pekerja untuk memanfaatkan layanan ini.
“Teman-teman yang sudah menjadi peserta BPJS kesehatan BPJS Ketenagakerjaan manfaatkan ini, lakukan pemeriksaan secara rutin dan kita mendorong temen-temen BPJS kesehatan BPJS Ketenagakerjaan dan mensosialisasikan pentingnya temen-temen sejak dini melakukan tes IVA guna mencegah kanker servik dan kepada teman-teman pekerja yang belum menjadi peserta BPJS Kesehatan maupun BPJS Kesehatan untuk segera mendaftar. Pada perusahaan juga didorong untuk mendaftarkan karena ini juga bagian dari manfaat dari JKN dan perlindung jaminan sosial ketenagakerjaan
“Manfaat dari program jaminan sosial kesehatan dan jaminan sosial Ketenagakerjaan sangat baik untuk pekerja dan tidak membebani perusahaan,” tegas menteri Ketenagakerjaan, yang tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Sido Muncul yang memfasilitasi kegiatan IVA test
Selain itu Ida Fauziyah juga menyampaikan apresiasi pada Sido Muncul yang yang tidak melakukan PHK selama pandemi.Bahkan Sido Muncul juga memberikan upah kepada para karyawannya di atas ketentuan upah minimum provinsi.
Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, David Hidayat menyambut baik kegiatan dari Kementerian Ketenagakerjaan pada program aksi peningkatan kesehatan untuk para pekerja perempuan dalam mencegah kanker.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia yang memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan perempuan yang ada di perusahaan kami untuk melakukan pemeriksaan IVA”, ujar David Hidayat.
Sido Muncul sangat mendukung dengan apa yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan bersama OASE dalam membantu pencegahan dan deteksi dini kanker pada para pekerja perempuan. Program ini sangat membantu para pekerja, karena apabila terdeteksi lebih dini akan lebih baik dalam pengobatan atau penyembuhannya.
Dijelaskan Sido Muncul adalah produsen jamu terbesar dan termodern di Indonesia dengan pangsa terbesar untuk kategori produk jamu tradisional yang memiliki 300 jenis produk. Berpengalaman lebih dari 70 tahun di industri jamu, jumlah tenaga kerjanya saat ini lebih dari 4.500 karyawan.
Dalam kegiatan ini hadir Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Kesehatan Kerja Hayani Rumondang, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktifitas Budi Hartawan, Direktur Bina Pengujian K3 Muhammad Idham, Wakil Bupati Semarang Basari, Kadisnaker dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah Satinah, serta para pejabat terkait lainnya.(Ari Wibowo)