Leker Paimo, Legendanya Kuliner Khas Semarang Ada Sejak 1970-an
SEMARANG – Berkunjung ke Semarang belum lengkap rasanya bila tidak mencicipi kuliner khasnya yang satu ini. Iya, kuliner tersebut yakni Leker Paimo.
Leker Paimo sudah tak asing lagi, sudah banyak media lokal maupun nasional yang menulis dan menuliskannya.
Saat kami menyambangi kediaman Pak Paimo, ia tengah sibuk dengan kegiatan sehari-harinya, yakni menyelesaikan pesanan kue lekernya dibantu dengan pegawai.
Ia saat ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk menyelesaikan pesanan lekker di rumahnya. Sedangkan di tempat ia menjajakan lekker dulu, sudah dipegang oleh pegawai-pegawainya.
Walaupun hanya membuat kue lekker di rumah, tak sedikit pembeli yang langsung mendatangi kediamannya di jalan Karang Geneng Selatan no 2 untuk menikmati jajanan miliknya.
“Saya sudah jualan dari tahun 1979 mas. Semua cara membuat adonan lekker, cara membuatnya, saya berlajar sendiri,” ujar Paimo disela kesibukan membuat Lakernya itu, Kamis (11/7/19).
Ia menceritakan, perjalanan Laker Paimo hingga seperti sekarang terbilang tidak mudah. Namun akhirnya kini perjuangan itu berbuah manis.
Laker miliknya telah melenggang terkenal dan banyak dicari orang. Bahkan, banyak pula pengusaha yang datang padanya untuk mengajukan kerjasama membuka usaha leker.
Ia mengaku tawaran para pengusaha yang ingin mengajaknya bekerjasama dalam bisnis kuliner tersebut tak membuat dirinya lantas tergiur.
Leker Paimo kini telah memiliki tiga stan yakni di Jalan Mangunsarkoro, kemudian Jalan Karanganyar, Brumbungan dan di Jalan depan kediamannya.
“Sekarang batu 6 pegawai. Untuk buka stan lagi belum kepikiran mas. Ini saja saya sama pegawai saya sudah kuwalahan kalau ada pesanan,” katanya.
Setiap hari dirinya mampu menjual lebih dari 1000 porsi leker dengan aneka rasa. Sedikitnya ada 30 varian menu lekker miliknya mulai Coklat, keju, Telor sosis, Ovomaltine keju, dan lainnya.
“Menu paling favorit yang Telor Komed sosis tuna mozarella. Harganya terjangkau mulai Rp 2.000 hingga Rp 35.000. Semua menu banyak yang suka,” tandasnya. (ZP/06)