Mengenal Tradisi Lompat Batu Nias, Simbol Kedewasaan

0
Pengamat Kebijakan Publik Pudjo Rahayu Risan

SEMARANG, ZONAPASAR.COM
Mengenal tradisi lompat batu Nias, simbol kedewasaan. Awalnya lompat batu Nias dilakukan sebagai strategi perang antar suku, tapi sekarang pelaksanaannya untuk menunjukkan kedewasaan pemuda Nias. Nias adalah sebutan untuk pulau dan kepulauan yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatra, Indonesia, dan secara administratif berada dalam wilayah Provinsi Sumatra Utara.

Kabupaten Nias adalah salah satu daerah kabupaten di Propinsi Sumatera Utara yang berada dalam satu pulau yang disebut Pulau Nias. Keberadaan Pulau Nias cukup terkenal. Bukan hanya karena kecantikan alamnya, tapi juga karena kehidupan masyarakatnya yang unik yang berasal dari suku asli pulau tersebut, yaitu Suku Nias.
Jarak Pulau Nias dari Sibolga, kabupaten di Pulau Sumatera yang paling dekat dari pulau tersebut, adalah sekitar kurang lebih 136 kilometer. Sementara luas dari wilayah Kabupaten Nias sekitar 1.004,06 km persegi.

Apa keunikan dari suku Nias?
Salah satu nya adalah bahasa Nias adalah bahasa yang unik karena tidak ada bahasa utama dan beberapa huruf dalam alfabet tidak dalam bahasa Nias misalnya C, Q dan ada beberapa huruf dalam kosakata, itu tidak ada itulah keunikan suku Nias.

Tradisi Lompat Batu

Tradisi lompat batu biasanya dilakukan para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu setinggi 2 meter dan setebal 40 cm untuk menunjukkan bahwa mereka pantas dianggap dewasa secara fisik. Selain ditampilkan secara adat, tradisi lompat batu juga menjadi pertunjukkan menarik, khususnya bagi para wisatawan yang datang ke sana.

Tradisi ini bisa ditemukan di Desa Bawomataluo Kabupaten Nias Selatan. Tradisi lompat batu ini disebut Fahombo, yang biasanya dilakukan para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu yang mencapai setinggi 2 meter dan setebal 40 cm untuk menunjukan bahwa mereka sudah pantas untuk dianggap dewasa secara fisik.

Dari mana asal tradisi lompat batu?
Salah satu budaya yang sudah mendunia dan dikenal banyak orang adalah tradisi lompat batu yang dilakukan oleh Suku Nias, di Provinsi Sumatera Utara. Warga Nias menyebut Tradisi Lompat Batu, dalam bahasa setempat, dengan nama Fahombo. Sebuah tradisi yang hanya dilakukan oleh laki-laki suku Nias.

Apakah lompat batu Nias masih ada?
Walaupun sekarang sudah tidak ada peperangan lagi, tradisi lompat batu masih terus tumbuh dan berkembang di daerah Nias. Tradisi ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa seorang pria sudah dewasa.

Mengapa tradisi lompat batu di Nias dapat dijadikan?
Tradisi lompat batu di Nias dijadikan sebagai acuan tingkat kegigihan karena menurut masyarakat Nias, tradisi tersebut dapat menentukan apakah laki laki itu sudah layak menjadi laki laki sejati atau sudah patut mengikuti perang.

Bagaimana cara melakukan tradisi lompat batu?
Tanpa ancang-ancang yang terlalu jauh, para pemuda ini berlari kencang, menginjakkan kaki pada tumpuan batu kecil di bawah sebelum akhirnya melayang di udara, melampaui batu besar setinggi 2 meter dan mendarat dengan selamat. Selama proses melompat, tidak boleh ada bagian tubuh yang menyentuh permukaan batu.

Apa yang terjadi jika pemuda berhasil melompati batu dalam tradisi lompat batu di Nias?
Sejarahnya, lompat batu tersebut merupakan ritual pendewasaan pemuda Suku Nias. Jika pemuda Nias berhasil melompati batu yang setinggi 2,2 meter itu, mereka dianggap telah menjadi lelaki dewasa dan dapat bergabung sebagai prajurit untuk berperang dan menikah.

Bilamana seorang anak laki-laki atau pemuda di Nias baru bisa di anggap dewasa? Seorang anak laki-laki atau pemuda di Nias baru bisa dianggap dewasa apabila sudah berhasil melompati batu yang tingginya bisa lebih dari 2 meter dan lebarnya kurang lebih 90 sentimeter tersebut. Anak laki-laki di Nias sudah dilatih sejak kecil dari usia sekitar 7 tahun, agar siap melaksanakan lompat batu.

Suku Nias termasuk ras apa?
Dilihat dari rasnya, orang Nias termasuk dalam rumpun Austronesia. Apakah Suku Nias berasal dari Cina? Penelitian terbaru mengungkap bahwa penduduk asli orang Nias berasal dari Taiwan. Ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan seorang ahli genetika, Manis van Houven.

Apakah orang Nias sama dengan orang Batak?
Suku Nias, termasuk dalam salah satu rumpun Batak yang terkonsentrasi di kepulauan Nias, yang terletak di lepas pantai sebelah barat pulau Sumatra. Seperti dilansir planetbatak.com, marga dalam masyarakat Nias digunakan berdasarkan garis keturunan ayah. Sebagian besar orang Nias adalah pemeluk agama Kristen Protestan.

Apa ciri khas dari suku Nias? Ciri khas orang Nias, terutama dari kawasan Nias Utara, Nias Tengah, dan Kota Gunungsitoli, secara dominan dapat diidentifikasi dengan mudah, yakni berambut hitam, berbentuk oval, berkulit putih, dan berpostur tubuh sedang.

Salam dari Semarang. Salam kebangsaan dari Nias, Lompat Batu. (Penulis, Pengamat Kebijakan Publik, Pudjo Rahayu Risan)

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights