Nilai Tukar Petani Jateng Naik 0,20% di Desember 2018
SEMARANG- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah pada bulan Desember 2018 meningkat 0,20% dibanding bulan sebelumnya. NTP Jateng bulan Desember sebesar 103,64 sedangkan November 103,44.
“Kenaikan NTP karena lndeks Harga Yang Diterima Petani (It) naik 0,53% Iebih tinggi dibandingkan lndeks Harga Yang Dibayar Petani (lb) yang naik 0,34%,” kata Kepala BPS Provinsi Jateng, Sentot Bangun Widoyono, Rabu (2/1).
Dikatakan, dari Iima subsektor pertanian komponen penyusun NTP, satu subsektor yang mengalami kenaikan indeks yakni subsektor Tanaman Pangan naik 1,38%.
“Sedangkan subsektor lainnya yang mengalami penurunan indeks yaitu subsektor Hortikultura turun 1,07%, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,12%, subsektor Peternakan turun 0,01% dan subsektor Perikanan turun sebesar 0,44%,” sambungnya.
Ditambahkan, pada Desember 2018, komoditas yang mengalami kenaikan harga, antara Iain, gabah, jagung, ubi jalar, ketela pohon/ubi kayu, bawang daun, kacang merah, melinjo, kencur, vanili, kopi, kambing, babi, domba, ayam ras petelur, ayam ras pedaging, ayam buras, telur ayam ras, betutu, udang, patin, Iele, bandeng dan rumput laut.
Sementara, lanjutnya komoditas yang mengalami penurunan harga yakni, komoditas salak, nangka, mangga, semangka kerbau, sapi potong, sapi perah, peperek, swanggi, tembang dan kerang.
“Dari 33 provinsi di Indonesia, pada Desember 2018 kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Maluku sebesar 0,81%. Sebaliknya penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Barat sebesar 2,34%,” tutupnya. (ZP/06)