Pangdam Siap Bantu PLN Tertibkan Pelanggaran Penggunaan Listrik
SEMARANG – Kodam IV Diponegoro mendukung dan siap membantu langkan PLN dalam melakukan penertiban jika ditemukan prajurit Kodam yang melakukan pelanggaran dalam hal penggunaan listrik.
Hal itu disampaikan Panglima Kodam IV Diponegoro, Mayjen TNI Wuryanto, Jumat (22/6) saat melakukan kunjungan silaturahmi dengan para asistennya ke Kantor PLN Distribusi Jawa Tengah & DIY di Semarang.
Kunjungan Pangdam IV didampingi Kasdam IV, Brigjen Agus Bhakti, diterima GM PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY, Agung Nugroho, didampingi para manager dan staf.
Dalam kesempatan tersebut, Meyjen TNI Wuryanto juga mengapresiasi jajaran PLN yang selama perayaan hari raya Idul Fitri juga ikut siaga untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada masyarakat.
“Kami ini sering lewat tapi belum sempet mampir. Gilirannya sekarang ini kami sempatkan silaturahmi bersama Kasdam dan para asisten,” kata Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Wuryanto.
Pangdam mengakui, petugas PLN dan prajurit Kodam IV Diponegoro, telah bersama-samadi lapangan membantu kelancaran pelaksanaan hari raya Idul Fitri masyarakat. “Karena itu, mungkin di lapangan kami ada salah atau bahkan belum sempat menyapa, maka dalam kunjungan ini kami menyampaikan maaf dengan harapan dapat mempererat tali silaturahmi,” ujar Pangdam.
GM PLN Distribusi Jateng dan DIY, Agung Nugroho menyambut gembira silaturahmi yang dilakukan oleh jajaran Kodam IV Diponegoro.
Menurut dia selama ini kerjasama PLN dengan TNI dan Polri sangat erat sekali. Bahkan di lapangan kedua institusi sangat mendukung dan memback up keberadaan PLN, karena PLN memiliki obyek-obyek vital yang pengamanannya banyak dilakukan TNI dan Polri.
Dalam kesempatan tersebut, Agung juga memaparkan seputar gangguan kelistrikan yang sering terjadi banyak dipengaruhi oleh dampak lingkungan, misalnya pohon tumbang, ranting patah dan menimpa kabel, serta hubungan arus pendek yang sisebabkan adanya hewan yang menempel di jaringan listrik.
Namun gangguan yang terjadi umumnya dapat diperbaiki dalam waktu yang singkat sehingga tidak terlalu mengganggu masyarakat.
“Untuk penertiban instalasi yang membahayakan di lingkungan markas masih memerlukan perhatian bersama,” katanya. (ZP/01)