Pemprov Jateng Dorong Penguatan Poskestren
SEMARANG- Pemerintah Provinsi Jateng terus mendorong keberadaan pos kesehatan pesantren (Poskestren) di lingkungan pondok pesantren. Dengan adanya Poskestren, kondisi kesehatan warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya semakin terjaga.
“Selain meningkatkan sektor ekonomi, program Pemprov Jateng lima tahun ke depan di antaranya mendorong pembangunan pos kesehatan di pondok pesantren,” ujar Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, Sabtu (27/10).
Dikatakan, fasilitas kesehatan semacam Poskestren masih terhitung minim. Karenanya program rumah sakit tanpa dinding akan terus didorong guna memantau kesehatan santri di lingkungan ponpes.
“Pemprov Jateng mengalakkan program rumah sakit tanpa dinding. Artinya dahulu orang sakit datang ke rumah sakit untuk berobat, sekarang diubah dokter yang mendatangi pasien,” terangnya.
Pria yang disapa Gus Yasin ini menegaskan, kesehatan dan kebersihan sangat penting bagi semua. Bahkan dalam Islam juga mengajarkan mengenai kebersihan termasuk bagaimana adab buang air besar dan lainnya. Karenanya seluruh masyarakat diharapkan menggalakkan kebersihan, terlebih kebersihan merupakan sebagian dari iman.
Ditambahkan, ponpes sebagai lembaga pendidikan agama berperan penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Diharapkan para santri dan pengelola pesantren dapat menjadi penggerak motivator dan inovator dalam pembangunan kesehatan, sekaligus menjadi teladan dalam berperilaku hidup bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar
Pakar kesehatan Dr dr Sutopo Patriajati menjelaskan, Poskestren merupakan bentuk program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan, sekaligus wujud upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) di lingkungan pondok pesantren.
Poskestren mengusung prinsip dari, oleh, dan untuk warga pondok pesantren dengan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif. Tentunya tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif. Namun demikian prinsip kemandirian harus ditonjolkan.
Menurutnya, faktor penting agar kesehatan santri senantiasa terjaga, antara lain harus selalu menjaga kebersihan lingkungan pesantren. Para santri selalu menerapkan perilaku hidup sehat, serta asupan gizi tercukupi. Terlebih usia para santri sebagian besar masa pertumbuhan.
Ditambahkan, idealnya setiap ponpes terdapat Poskestren. Namun dari sekitar 4.800 ponpes yang tersebar di Jateng dengan jumlah santri kurang lebih 620 ribu orang, hanya sekitar 10 persen ponpes yang menyediakan fasilitas Poskestren.
“Idealnya ada Poskestren di setiap pondok pesantren, dan ini menjadi PR cukup berat,” tandasnya. (ZP/05)