Penjualan Terompet di Semarang Sepi Pembeli
SEMARANG- Menjelang puncak perayaan Natal dan Tahun baru 2019 penjualan terompet di kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu penjual terompet, Kloso mengatakan, sejak pertama kali berjualan, tahun ini menjadi yang paling sepi dibanding beberapa tahun belakangan.
“Saya berjualan sejak zamannya pak Soeharto, namun tahun ini jadi tahun yang paling sepi,” kata Kloso, Senin (24/12).
Kloso mengemukakan, ia sengaja datang jauh-jauh dari Wonogiri ke Semarang karena sebelum-sebelumnya penghasilannya cukup lumayan. Per hari tidak kurang 30 terompet laku terjual.
Dijelaskan, jika masih seperti sekarang, mungkin ditahun berikutnya ia tidak menjual terompet lagi, karena penjualannya yang terus merosot tiap tahunnya.
Hal yang sama juga dirasakan salah satu pedagang, Siti, yang sama-sama terjadi penurunan penjualan.
Ia juga sempat mengeluh karena barang dagangannya sempat disita oleg Polisi Pamong Praja.
“Saya harus ambil barang dari Wonogiri lagi, karena barangnya juga tidak dikembalikan,” pungkasnya. (ZP/07)