UMKM Rumah Ibadah Semarang Terima Bantuan Bulog untuk Pengembangan Usaha Rumah Pangan Kita

0

Semarang – Perum Bulog melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kali ini, fokus diberikan pada pengembangan Rumah Pangan Kita (RPK) di lingkungan rumah ibadah melalui bantuan modal usaha kepada 15 UMKM di Kota Semarang.

Penyerahan bantuan dilakukan oleh Direktur SDM dan Umum Perum Bulog, Sudarsono Hardjosoekarto, didampingi Pimpinan Wilayah Bulog Jawa Tengah, Sri Muniati, kepada perwakilan penerima di Hotel Horison Inn Alaska, Semarang, Jumat (24/10).

Sudarsono menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berupa bantuan dana, tetapi juga pelatihan kewirausahaan untuk meningkatkan kapasitas UMKM rumah ibadah dalam mengelola usaha pangan. Setiap UMKM menerima bantuan sebesar Rp 5,5 juta, yang dapat digunakan untuk pengembangan RPK di rumah ibadah masing-masing.

“Program ini bertujuan membangun kesatuan bangsa sekaligus memperkuat stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan. RPK yang dikembangkan oleh UMKM nantinya akan menyalurkan beras SPHP, gula, minyak, serta produk pangan Bulog lainnya, sehingga masyarakat bisa memperoleh bahan pokok dengan harga terjangkau,” ujar Sudarsono.

Program TJSL Bulog tidak hanya fokus pada pemberdayaan ekonomi. Bulog juga aktif dalam kegiatan sosial lain, seperti penanggulangan stunting di Tegal, penghijauan mangrove di Sulawesi Tenggara dan Bali, pemberdayaan masyarakat difabel di Klaten, hingga pendampingan kelompok tani pengembang jamur tiram di Serang.

“Sekarang, kami fokus di Semarang, bekerjasama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk membangun RPK di lingkungan rumah ibadah,” tambahnya.

Selain bantuan modal, program ini juga mencakup workshop dan studi banding praktik RPK yang telah berhasil, sehingga UMKM penerima dapat mencontoh strategi efektif dalam pengelolaan usaha pangan. Bulog memastikan RPK yang dikembangkan akan bekerja sama dengan koperasi dan outlet pangan di Kota Semarang, mendukung stabilisasi harga sekaligus memperluas jejaring distribusi.

“Kami melaksanakan arahan Bapak Presiden untuk menjaga stabilitas harga baik di sisi produsen maupun konsumen. Saat ini, kami telah berhasil menjaga harga gabah di Rp 6.500 per kilogram dan menyerap produksi petani. RPK ini akan menjadi salah satu upaya untuk menjaga harga pangan tetap stabil di tingkat konsumen,” jelas Sudarsono.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Endang Sarwiningsih Setyawulan, menekankan pentingnya peran semua elemen masyarakat dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan.

“Dengan adanya RPK ini, kami berharap masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau, pasokan terjaga, dan inflasi dapat dikendalikan,” pungkasnya.*

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights