3 Tahun Terakhir, Investasi ke Jateng Tumbuh Lampaui Target
SEMARANG- Selama 3 tahun terakhir 2015 – 2017 nilai investasi ke Jawa Tengah terus tumbuh melampaui target yang telah ditetapkan. Bahkan pada triwulan I 2018, nilai investasi ke Jateng juga tumbuh menggembirakan.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Didik Subiantoro mengatakan, dari target investasi Rp 47.18 triluin pada tahun 2018, realisasi investasi kuartal I 2018 telah mencapai Rp 16 triliun.
“3 tahun ini tren investasi kita meningkat. Jadi target 2015 sebesar Rp 24 triliun bisa mencapai Rp 26 triliun. Tahun 2016 target Rp 27.5 triliun bisa dapat Rp 39 triliun, tahun 2017 targetnya Rp 41.7 triliun, kita bisa mencapai Rp 51.5 triliun. Dan pada triwulan I 2018 dari target setahun Rp 47.18 triliun, kita bisa mecapai Rp 16 triliun,” kata Didik, Selasa (24/7).
Dijelaskan, nilai investasi terbesar didominasi sektor energi karena saat ini di Jateng tengah banyak pembangunan PLTU seperti PLTU di Batang, Jepara dan Cilacap.
“Utamanya dari indutri energi, ini yang dominan karena ada pembangunan PLTU di Batang, Jepara dan Cilacap. (PLTU) Ini investasi besar-besar, itu angka riil realisasi mulai pembelian tanah, pematangan tanah, pembangun plane dan produksinya,” jelasnya.
Dia memperkirakan, ke depan investasi yang ada kemungkinan akan lebih banyak di sektor peralatan PLTU, hal itu mengingat PLTU ditargetkan sudah beroperasi pada tahun 2020.
“Selain tanah, bangunan dan barang modal. Investasi pada bagian alat akan makin banyak karena sudah mulai pemasangan. Targetnya tahun 2020 beroperasi,” ucapnnya.
Dilanjutkan, sektor lain yang mengundang banyak investor datang ke Jateng ada pada industri tekstil dan barang tekstil, ditambah produk baru adanya industri alas kaki.
Sedangkan, untuk memikat investor baru, dia mengatakan telah menyiapkan beberapa langkah seperti menyiapkan klinik investasi yang bertugas mengawasi dan membantu pengusaha yang telah dapat izin.
“Kita buka klinik investasi, membantu pengusaha yang dapat izin. Kalau ada masalah kita selesaikan dengan tim satgas.
Contoh pada investasi pembangunan rumah sakit ada persoalan kita bantu dan selesai, sekarang sudah dibangun,” jelasnya. (ZP/05)