Pasar Properti Makin Lesu
– LESU- Kondisi pasar properti makin lesu ditengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Foto : ist/zonapasar.com
SEMARANG- Penanganan pandemi Covid-19 yang masih berlarut larut di Indonesia, berdampak besar pada kondisi pasar properti. Fenomena tersebut terbukti pada hasil pameran Property Expo Semarang yang digelar DPD REI Jateng dalam dua bulan terakhir.
“Pada pameran ke- 4, bulan Agustus lalu berhasil membukukan transaksi 50 unit rumah. Namun pada pameran di bulan September ini hanya terjual 11 unit. Ini menandakan pasar masih up and down,” kata Dibya K. Hidayat, Ketua pameran Property Expo Semarang, Selasa (29/9/2020).
Menurutnya, kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia yang masih terus terjadi penambahan jumlah kasus baru membuat konsumen masih belum berani berspekulasi lebih jauh. Terlebih setelah Jakarta kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang membuat psikologis konsumen semakin tidak stabil.
“Hasil pantauan kami, setelah Jakarta mengumumkan kembali memberlakukan PSBB, sangat berdampak pada psikologis masyarakat dan dampaknya sampai ke sektor properti,” ungkapnya.
Disisi lain, lanjutnya, kondisi perbankan yang masih membatasi Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) juga membuat masyarakat yang hendak melakukan pembelian rumah kesulitan mendapatkan akses perbankan. Untuk itu, para pengembang perumahan berharap pemerintah melakukan langkah serius untuk segera menangani pandemi Covid-19, agar tidak berlarut-larut.
“Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama akan menggerogoti ekonomi semakin masif dan tidak terkendali. Jadi, penanganan pandemi Covid-19 harus lebih serius. Tidak bisa begini terus,” ujarnya.
Dengan kondisi seperti ini, Dibya mengaku, para pengembang tidak mampu berbuat banyak untuk menggairahkan pasar properti di Jawa Tengah. Para pengembang hanya bisa menunggu dan menunggu sampai kondisi ekonomi kembali stabil seperti sebelum pandemi Covid-19.
“Kita berusaha tetap eksis meskipun kondisi seperti ini. Kondisi saat ini sangat bergantung dengan kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah. Sambil menunggu itu, kami tetap melakukan berbagai promosi untuk menarik minat masyarakat meskipun hasilnya masih kurang bagus,” tandasnya.(ZP-02)