PPKM Bikin Dafam Kehilangan Pendapatan Rp300 Juta

0
PPKM dalam mencegah penyebaran Vocid-19 membuat bisnis perhotelan lesu.

SEMARANG – Program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali membuat bisnis perhotelan mengalami kelesuan yang luarbiasa. Hal itu seperti yang disampaikan oleh CEO Dafam Group, BIlly Dahlan.

“Saya sempat mengumpulkan teman-teman, dan menolak perpanjang PPKM tahap dua karena tidak efektif, dan justru membuat dunia usaha menjadi susah. Ini sudah terulang-ulang terus. Apakah tidak ada cara lain?” kata Billy Dahlan.

Dia menjelaskan, saat pemberlakukan PPKM dunia usaha sangat berdampak sekali, khusunya dibidang pariwisata dan perhotelan. Efek dari PPK periode pertama saja setiap hotel di bawah jaringan Dafam, mengalami lose bisnis mencapai Rp200-300 juta per hotel dan dampak ini bisa sampai tiga bulan ke depan.

“Menerapkan protokol kesehatan sudah diterapkan tapi untuk kebijakan yang diistilahkan “ngeblok” ekonomi seperti ini sangat memberatkan kami,” tandasnya.

Untuk itu pihaknya sangat berharap pemerintah bisa memberikan solusi yang tepat dalam penanganan kasus Covid-19 agar ekonomi khusunya disektor riil tetap berjalan sehingga pertumbuhan ekonomi lambat laun akan kembali normal.

Ia mencontohkan salah satu yang bisa dilakukan pemerintah adalah dengan menyediakan fasilitas-fasilitas covid-19 yang memadai di masing-masing daerah. Dengan begitu kata dia, masyarakat tidak takut lagi dengan covid-19 karena ada fasilitas yang baik.

“Dengan Rp600 Triliun yang sudah pemerintah untuk covid ini apakah tidak ada cara yang efektif lagi? kenapa tidak menerima saja? kita contoh lah negara lain kita buat satu fasilitas Covid, sehingga warga masyarakat ndak usah takut lagi karena fasilitasnya ada. Covid akan panjang, kita tahu membatasi kegiatan masyarakat bukan solusi,” tandasnya. (ZP/01)

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights