BI Jateng Luncurkan Program Kartini Bangun Negeri untuk Lestarikan Batik
SEMARANG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah meluncurkan Program Kartini Bangun Negeri (KABARI) untuk melestarikan dan mengembangkan batik dari Rembang.
Peluncuran Program KABARI dilakukan oleh Siti Atikoh Ganjar, istri Gubernur Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Harmusa Oktaviani, Anggota DPR RI Komisi XI sekaligus tokoh wanita Rembang, Hasiroh Abdul Hafidz, istri Bupati Rembang; serta Hevearita G. Rahayu, Wakil Walikota Semarang.
Kepala BI Jateng, Rahmat Dwisaputra mengatakan, program KABARI dari Rembang merupakan wujud kolaborasi dan sinergi antara Bank Indonesia, Pemerintah Kabupaten Rembang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta para pecinta budaya dan sejarah dalam mendorong para wanita terutama generasi muda untuk melestarikan dan mengembangkan salah satu warisan budaya adiluhung Indonesia, yakni Batik.
Semangat untuk menjadi “Pusat Batik Indonesia” yang memiliki visi menjadi kiblat batik dunia, menjadi latar belakang program KABARI dari Rembang.
“BI menangkap potensi tersebut sebagai immune booster perekonomian pasca pandemi ke depannya. Program ini memodifikasi program pendampingan yang membawa semangat bagi ekosistem kreatif, yakni culture, creativity, collaboration, community, and circular economy,” ujar Rahmat dalam acara Gebyar Kartini Mengajar, Kamis (21/4).
Ia berharap, dengan melibatkan kaum muda kreatif Lasem serta creative collaborator, program ini dapat meningkatkan kapasitas dari komunitas kreatif setempat serta mewujudkan ekonomi sirkular yang berkelanjutan.
Ke depan, lanjutnya para designer dan industri batik ternama akan dilibatkan pula untuk bersinergi dalam mendukung dan menggunakan hasil kreasi talenta muda peserta program KABARI.
“Melalui momentum perayaan Hari Kartini, diharapkan berbagai sinergi yang dilakukan Bank Indonesia bersama Pemerintah dan seluruh Stakeholders terkait mampu memberikan dampak positif dan signifikan terhadap pemberdayaan perempuan sehingga para wanita dapat terus tumbuh dan tangguh dalam menghadapi dinamika perubahan zaman,” sambung Rahmat.
Sementara itu dalam acara Gebyar Kartini Mengajar, lanjut Rahmat merupakan merupakan sebuah wujud kepedulian Bank Indonesia terhadap pemberdayaan wanita di era globalisasi saat ini, sehingga dapat terus tumbuh dan tangguh menghadapi dinamika zaman.
“Hari Kartini harus dijadikan sebagai pengingat dan sekaligus momentum untuk melakukan perubahan secara terus menerus. Ini adalah panggilan sejarah, dan keberanian untuk melakukan perubahan,” ucapnya.
Agenda ini dilaksanakan secara hybrid di Kota Semarang dan Rembang dengan mengundang sejumlah tokoh wanita inspiratif yakni Siti Atikoh Ganjar, istri Gubernur Jawa Tengah, Harmusa Oktaviani, Anggota DPR RI Komisi XI sekaligus tokoh wanita Rembang, Hasiroh Abdul Hafidz, Istri Bupati Rembang, Hevearita G. Rahayu, Wakil Walikota Semarang; Maudy Koesnaedi serta Sarah Sechan.
Hadir menyampaikan keynote speech, Siti Atikoh Ganjar yang berpesan kepada para wanita Indonesia khususnya Jawa Tengah agar dapat berperan dalam setiap lini kehidupan dengan mencontoh sosok Kartini.
“Kami berharap perempuan bisa berperan dan berdikari dalam setiap lini kehidupan guna meneladani semangat Ibu Kartini yang telah membawa perubahan besar bagi equality atau kesetaraan pria dan wanita,” pungkasnya.