Jaga Pasokan, TPID Jateng Gelar Operasi Pasar dan Gerakan Stabilitas Harga Pangan
SEMARANG- Mengantisipasi harga pangan yang secara historis mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Tim Pengendalian Intflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Operasi Pasar (OP) dan Gerakan Stabilisasi Harga Pangan (GSHP) serentak dimulai dari tanggal 16 Mei 2018 hingga 1 minggu setelah Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah, di 19 pasar di wilayah Kabupaten Kota se-Jawa Tengah.
Komoditi yang akan dijual terdiri dari beras, gula pasir dan minyak goreng bahkan, di beberapa wilayah tertentu, juga menjual daging beku dan bawang merah.
Demi mengamankan kecukupan pasokan dan mengawal kestabilan harga, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Bulog Divre Jawa Tengah juga telah menyiapkan 69 ribu ton beras berbagai kualitas dengan harga Rp8.950-Rp13.400, 35 ribu ton gula pasir dengan harga satuan Rp12.000, 454 ribu liter minyak goreng dengan harga satuan Rp12.000, 54 ton tepung terigu senilai Rp4.000/kg, 4 ton daging dan 185 ton jagung.
Operasi pasar tersebut dilaksanakan menggunakan mobil operasional Bulog ke titik-titik yang sudah ditentukan di wilayah Semarang, Surakarta, Banyumas, Pekalongan, Pati dan Kedu. Selain itu, Bulog juga melakukan sinergi dengan BUMN lainnya seperti PT. RNI dan PT. PPI dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Sektretaris Daerah selaku Ketua TPID Provinsi Jateng, Sri Puryono mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir karena TPID akan selalu menjaga harga-harga pangan agar tetap stabil dan mudah dijangkau.
“Kita lakukan operasi pasar ini supaya bagaimana masyarakat itu mudah memperoleh akses pangan murah dan berkualitas, sehingga pasokan harga pangan terkendali dan harga juga terkendali,” kata Sri Puryono, Rabu(16/5).
Plt Gubernur Jawa Tengah, Heru Sujatmoko menambahkan, selain meluncurkan kegiatan Operasi Pasar dan GSHP, TPID Provinsi Jawa Tengah bersama Satgas Pangan Polda Jawa Tengah akan terjun langsung ke pasar-pasar dan gudang distributor untuk memantau kecukupan pasokan dan mengawal kestabilan harga pangan strategis.
Heru Sudjatmoko juga mengingatkan agar pedagang melakukan kegiatan jual beli secara wajar dan tidak melakukan praktek-praktek ilegal seperti penimbunan karena segala bentuk tindakan ilegal tersebut akan ditindak secara tegas.
“Diharapkan segala upaya yang dilakukan oleh TPID Provinsi Jawa Tengah ini akan berhasil mengawal kestabilan harga pangan strategis di Jawa Tengah selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul F itri tahun 2018, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya dengan harga yang wajar dan pada akhirnya inflasi Jawa Tengah tetap terjaga sesuai dengan targetnya,” pungkasnya. (ZP/05)