Jaga Kerukunan dan Ketentraman, Takmir MAJT Gelar Silaturahmi Ramadan Undang Tokoh Lintas Agama
Semua Agama Ajarkan untuk Hidup Rukun dan Tidak Saling Memusuhi
Semarang – zonapasar.com – Kerukunan dan persatuan harus terus dibina, baik dengan sesama umat beragama dan juga lintas agama. Jika kerukunan terwujud, maka akan tercipta suasana aman, tentram, damai dan sejahtera.
Itulah kata Ketua Dewan Pelaksana Pengelola (DPP) Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), KH Noor Achmad di hadapan puluhan orang para tokoh dan pengelola lintas agama, dalam acara Silaturahmi Ramadan Pengelola Pusat Ibadah, di Aula MAJT Jalan Gajah Raya Semarang, Senin (21/5).
Acara itu sengaja digelar dalam rangka mewujudkan Jawa Tengah rukun aman dan damai.
Diantara tokoh Jateng turut datang di acara tersebut seperti, Mantan Gubernur Jateng Ali Mufiz, mantan Wakil Gubernur H Ahmad, perwakilan Kodam IV Diponegoro, Polda Jateng, serta tokoh agama Budha, Hindu, Kristen.
“Kami sengaja mengundang para tokoh dari lintas agama di sini. Ini menjadi satu komitmen bersama bahwa kita adalah Indonesia, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), satu kesatuan, Pancasila menjadi akar yang kuat keberagaman ini,” kata Ketua Dewan Pelaksana Pengelola (DPP) Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), KH Noor Achmad.
Anggota DPR RI ini mengatakan, silaturahmi antaragama diperlukan dan harus terus dibina. Karena Islampun mengajarkan kepada umatnya untuk bisa hidup rukun, damai dengan semua orang meskipun berbeda agama dan keyakinan. Islam sebagai agama Rahmatan Lialamiin, harua bwnar benar dirasakan oleh semua manusia di muka bumi ini. Dan ini sekaligus untuk untuk mengukuhkan kembali nilai-nilai dasar keberagaman Indonesia.
“Kami ingin sharing pendapat dari agama masing-masing, tujuannya untuk meciptakan Jateng yang rukun dan damai,” paparnya.
Dia menegaskan, berdasarkan pendapat masing-masing agama, ternyata semua agama mengajarkan kepada umatanya untuk selalu bisa menjaga kerukunan, menahan hawa nafsu, tidak saling membenci dan menyerang. Karenanya itu, Noor Achmad juga mengutuk keras aksi teror yang terjadi beberapa waktu lalu di Mako Brimob Depok dan sejumlah gereja di Surabaya, dan teror lain di Indonesia.
“Kami mengajak Anda semua untuk bersama-sama menjaga kerukunan beragama, khususnya Jateng agar tidak terjadi seperti itu,” tegasnya.
Sementara, Salah satu tokoh Katholik Jateng, Romo Aloysius Budi Purnomo saat memberikan testimoni mengatakan, momen Ramadan bisa dijadikan untuk berbuat baik kepada sesama manusia.
“Puasa juga ada di agama kami. Tentu beda caranya. Kami meyakini puasa dapat menahan hawa nafsu seperti, berbicara jorok, dan mengedepankan kepedulian,” ungkapnya.
Sedangkan tokoh Tionghoa Jateng, Haryanto Halim memberikan testimone bahwa semua agama mengajarkan kedamaian dan saling menghargai. “Kami berharap Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia sudah semestinya mengayomi agama-agama lain. Islam Rahmatan lil alamiin bisa kita rasakan, ” kata dia. (zp/03)